JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi menanggapi kasus penemuan jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyebut, jika benar korban meninggal karena kelaparan, berdosa orang-orang di sekitar yang tahu tetapi membiarkannya.
"Jika benar-benar demikian (karena kelaparan-red), sungguh sangat memprihatikan, semua orang sekitar yang tahu dan melakukan pembiaran itu, berdosa," terang Gus Fahrur, saat dihubungi KOMPAS.TV via pesan singkat, Sabtu (12/11/2022).
Ketua PBNU itu menjelaskan, menolong orang lain yang membutuhkan dan memberi makanan kepada orang yang lapar merupakan ajaran agama Islam.
"Ini adalah indikator keimanan seseorang," terang Gus Fahrur.
"Bukanlah seorang mukmin yang baik, jika dia membiarkan tetangganya kelaparan, sementara dia mengetahuinya," sambungnya.
Baca Juga: Wasekjen PBNU soal Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Jangan Ada Lagi Rakyat Mati karena Kelaparan
Gus Fahrur lantas mengutip Al-Quran Surat Al-Muddasirr ayat 42-44.
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan shalat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin.”
Selain itu, Gus Fahrur juga menggarisbawahi, bagi aparat negara, "Dia telah berdosa dan sekaligus melalaikan kewajiban untuk melaksanakan tugas, sebagaimana diatur UU, harusnya diberikan hukuman."
Sebab, ada ketidakpedulian terhadap nasib rakyat yang jadi kewajibannya.
Baca Juga: Fakta-Fakta dan Temuan Awal Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Terlepas dari itu, aparat berwenang telah menyampaikan hasil autopsi awal terhadap jenazah satu keluarga yang ditemukan membusuk di perumahan Cirta Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.
Masing-masing diduga meninggal karena kelaparan, sebagaimana dijelaskan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11).
"Berdasarkan pemeriksaan, dari lambung para mayat ini tidak ada makanan," terang Pasma.
"Jadi, bisa diduga berdasar pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," imbuh dia.
Sementara hasil pemeriksaan di TKP menunjukkan tak ada stok makanan di rumah lokasi penemuan jenazah satu keluarga itu.
"Perabotannya itu ada, kulkas ada, tapi isinya kosong. Enggak ada makanan, bener-bener kosong," terang Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, Jumat (11/11).
Baca Juga: Sekeluarga Tewas di Kalideres, Muhammadiyah Minta Diusut Tuntas: Bisa Coreng Muka Kita Bersama
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.