Di lahan seluas 54.200 m2 yang ber lokasi berlokasi di jalan Indrapura no 17 Surabaya ini, akan dibangun 3 tower dan 1 gedung. Tower pertama untuk pelayanan jantung, tower kedua untuk pelayanan stroke dan tower ketiga untuk pelayanan kanker serta satu gedung untuk penunjang layanan diagnostik dan penelitian.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RS UPT Vertikal 777 bed terdiri dari 278 bed untuk layanan kanker, 268 bed layanan otak dan 226 bed layanan jantung, 16 ruang operasi, 7 cathlab, 20 unit kemoterapi, 95 TT ICU, ICCU, PICU, ICVCU, 59 TT HCU, 3 Bunker LINAC, dan 181 rumah singgah.
“Kita juga akan lengkapi dengan kantong-kantong parkir berkapasitas besar untuk mengakomodir pengunjung,” ucap Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar.
Dalam pembangunannya, RS tersebut akan mengakomodir konsep Smart Hospital, dengan mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi dan ramah, serta patient-centeredness concept.
Namun tetap mengedepankan pelestarian aset budaya sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/519/436.1.2/2013.
Baca Juga: Daftar 73 Obat Sirop yang Ditarik BPOM Karena Tercemar EG dan DEG
“Saya harapkan konsep ini dapat menjadi percontohan pembangunan bagi rumah sakit lainnya di seluruh tanah air,” lanjutnya.
Selain memperkuat layanan kesehatan tersier, Rumah sakit UPT Vertikal ini juga akan dikembangkan menjadi RS Pendidikan yang melaksanakan fungsi edukasi, pusat penelitian dan pengembangan kesehatan bagi peningkatan mutu pelayanan dan kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), sebagai pengampu rumah sakit di bawahnya, serta benchmarking pengelolaan RS yang baik.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat dalam yang telah memilih Surabaya, Jawa Timur sebagai lokasi pembangunan rumah sakit vertikal terbesar di Indonesia ini.
Kehadiran RS UPT Vertikal ini, lanjut Wagub Emil, akan melengkapi pelayanan kesehatan di 408 rumah sakit yang saat ini tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Kami dari Jawa Timur mengucapkan Terima kasih banyak. Semoga ini akan menjadi ikhtiar bersama untuk menangani masalah kesehatan utamanya penyakit tidak menular seperti jantung, kanker dan stroke, di Jawa Timur sekaligus kawasan Timur Indonesia,” kata Emil.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.