JAKARTA, KOMPAS.TV – Sekelompok orang dari beberapa organisasi masyarakat yang mengaku sebagai perwakilan masyarakat Probolinggo, diduga mengadang dan mengintimidasi tim pesepeda Chasing the Shadow Greenpeace.
Peristiwa itu terjadi saat tim Greenpeace tengah singgah dalam perjalanan di Probolinggo. Mereka menolak kegiatan bersepeda dan kegiatan kampanye Chasing the Shadow di Bali.
“Salah satu teman kami yang ikut dalam rombongan dipaksa membuat surat pernyataan dengan tanda tangan di atas materai agar tidak melanjutkan perjalanan, atau tidak melakukan kampanye apa pun selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali,” kata Leonard Simanjuntak, Kepala Greenpeace Indonesia dalam keterangan tertulis Greenpeace.
Ditambahkan, tim pesepeda tersebut sudah mengalami intimidasi sejak berada di Semarang, baik dari orang-orang tak dikenal maupun yang berseragam polisi.
Baca Juga: Greenpeace Cegat Kapal Tanker Rusia di Pesisir Norwegia, Dianggap Biayai Perang di Ukraina
Bahkan, sekitar tujuh orang yang mengaku sebagai polisi sempat mendatangi tim Greenpeace yang sedang on air di sebuah stasiun radio.
“Mereka menanyakan rencana aksi di Simpang Lima, Semarang, padahal Greenpeace tak berencana menggelar aksi di kawasan tersebut.”
“Di Semarang, Greenpeace menggelar acara pameran foto, diskusi, dan pertunjukan musik di Gedung Oudetrap, Kota Lama,” lanjutnya.
Saat perjalanan dari Semarang menuju Surabaya, represi disebut semakin meningkat, termasuk teror berupa pengintaian dari orang tak dikenal.
“Tim Chasing the Shadow mengalami teror berupa pengintaian dari orang tidak dikenal dan indikasi perusakan kendaraan.”
“Puncaknya terjadi dalam perjalanan menuju Probolinggo, di mana ancaman jika kami melanjutkan perjalanan disampaikan secara terang-terangan, baik secara lisan maupun melalui penggembosan ban kendaraan,” lanjut keterangan itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.