Baca Juga: Meski Punya Tiket Premium, KIB akan Umumkan Capres Setelah Ada Parpol Baru yang Bergabung
"Mas, mas, sini mas, saya yang pesen ambulans, beliau naik motor,” ujar Syahrul.
Selanjutnya, Syahrul diarahkan untuk masuk ke Komplek Polri Duren Tiga. Sampai di gapura perumahan tersebut, mobil ambulans yang dikemudikannya diberhentikan oleh anggota Provost.
“Di situ ada anggota Provost lalu saya disetop. ‘Mau ke mana? dan tujuan apa’,” katanya menirukan suara petugas dari Provost.
Syahrul lantas menunjukkan lokasi titik penjemputan di salah satu rumah yang berada di dalam Kompleks Duren Tiga tersebut.
Baca Juga: Sopir Ambulans Mengaku Lihat Jenazah Brigadir Yosua Tergeletak, dan Sempat Cek Nadi
“Katanya (Anggota Provost) 'ya sudah mas masuk saja lurus, minta sirine ambulansnya dimatikan',” ujar Syahrul menirukan percakapannya kala itu.
Sesampainya di titik penjemputan, Syahrul mengaku berhenti di pintu belakang rumah tersebut, lantaran di depan rumah itu telah terparkir dua mobil.
“Sampai di dalam rumah saya kaget karena ramai dan banyak juga kamera,” kata Syahrul.
“Saya bilang yang sakit yang mana pak? Katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu, saya terkejut di samping tangga ada jenazah."
“Jenazah sudah dikantong?” tanya hakim.
“Belum. Masih tergeletak berlumuran darah yang mulia,” jawab Syahrul.
“Setelah itu, apa yang saudara lakukan setelah lihat ada jenazah?” tanya hakim lagi.
Baca Juga: Kamaruddin Ungkap ART Ferdy Sambo Susi Tak Berjilbab Kesehariannya, Curiga Pakai Handsfree di Sidang
“Saya disuruh salah satu anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya. Memang sudah tidak ada yang mulia,” ujar Syahrul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.