Namun demikian, Hasto menegaskan bahwa pertemuan itu akan dilakukan setelah berbagai persoalan bangsa dapat diatasi.
Pasalnya, bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang besar pada 2023. Baik Presiden Jokowi maupun Megawati kerap menyampaikan dalam beberapa kali kesempatan mengenai hal itu.
Selain itu, lanjut Hasto, dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina, dan terjadinya krisis pupuk, pangan serta energi di sejumlah negara, juga dapat berdampak kepada keamanan global.
"Dengan menguatnya Presiden Xi Jinping maka persoalan Taiwan yang sebelumnya secara gencar AS membekap penuh Taiwan ini juga akan menimbulkan persolan-persoalan geopolitik," ucap Hasto.
Baca Juga: Ini Tanggapan Sekjen PDIP soal Bima Arya "Jodohkan" Ganjar Pranowo dengan Ridwan Kamil
"Sehingga situasi eksternal global itu sangat volatil dan kemudian penuh ancaman yang makin destruktif yang mengganggu kemanan global."
Lebih lanjut, Hasto menambahkan, untuk persoalan di dalam negeri saat ini juga memiliki tantangan tersendiri.
Salah satunya, kata dia, terkait upaya untuk mengatasi berbagai tekanan dan persiapan menggelar G20 dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
Oleh karena itu, saat ini PDIP masih fokus kepada persoalan bangsa dan negara daripada pencapresan.
Baca Juga: Soal Isu Jokowi Jadi Ketum PDIP, Ganjar Pranowo: Waspadai Adanya Penumpang Gelap
"Hal-hal itu yang harus kita lakukan dulu supaya energi bangsa ini betul-betul terkonsentrasi pada tugas kita yang telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi pemimpin G20, itu yang seharusnya jadi fokus kita," kata Hasto.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.