JAKARTA, KOMPAS.TV - Etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirop diduga menjadi salah satu penyebab naiknya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.
Kendati hingga saat ini belum ada kesimpulan penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak, namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan bahwa pasien yang dirawat memiliki etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam tubuhnya.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Ia mengatakan, 7 dari 11 pasien gangguan ginjal akut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta memiliki zat berbahaya yakni etilen glikol, dietilen glikol dan etilen glikol butyl ether/EGBE.
"Ternyata dari anak-anak yang kita tes di RSCM, dari 11 (anak), 7 anak positif memiliki zat kimia berbahaya yaitu etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE," kata Budi dalam konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022), dikutip dari KOMPAS.TV.
Baca Juga: Kronologi Ibu dan 2 Anak Tewas akibat Kebakaran di Pademangan, Kondisi Jasad Ditemukan Berpelukan
Melansir CDC, Minggu (23/10), etilen glikol adalah senyawa industri yang berguna yang ditemukan di banyak produk konsumen.
Contohnya termasuk antibeku, cairan rem hidrolik, beberapa tinta bantalan stempel, pulpen, pelarut, cat, plastik, dan kosmetik.
Setelah tertelan, etilen glikol cepat menyerap (dalam 1 sampai 4 jam) melalui perut.
Setelah penyerapan, 80% atau lebih etilen glikol secara kimiawi diubah menjadi senyawa beracun.
Toksisitas etilen glikol dikategorikan ke dalam tiga tahap tumpang tindih yang luas dari efek kesehatan yang merugikan.
Efek Jangan Pendek (Kurang dari 8 Jam) Paparan:
Kondisi awal setelah keracunan etilen glikol meliputi:
Baca Juga: Menko PMK: Saya Sudah Telepon Kapolri, Kasus Gagal Ginjal Akut Diusut, Ada Tidak Pidananya
Toksisitas yang parah dapat menyebabkan koma, hilangnya refleks, kejang (jarang), dan iritasi pada jaringan yang melapisi otak.
Produk sampingan metabolisme beracun dari metabolisme etilen glikol menyebabkan penumpukan asam dalam darah.
Proses ini disebut asidosis metabolik. Zat beracun ini juga mempengaruhi sistem kardiopulmoner dan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Adapun paparan dietilen glikol dapat mempengaruhi jantung, sistem pernapasan, hati, pankreas, dan ginjal.
Perubahan biokimia yang terkait dengan toksisitas termasuk peningkatan enzim hati
Presentasi klinis ditandai dengan penyakit prodromal demam nonspesifik, dan dalam waktu 2 minggu diikuti oleh gagal ginjal anurik, pankreatitis , hepatitis, dan disfungsi neurologis kemudian berkembang menjadi koma.
Sumber : Kompas TV, CDC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.