Kompas TV nasional politik

GP Mania Nilai SP untuk Anggota Dewan Kolonel Semacam Dukungan Halus Ketum Megawati ke Ganjar

Kompas.tv - 23 Oktober 2022, 06:30 WIB
gp-mania-nilai-sp-untuk-anggota-dewan-kolonel-semacam-dukungan-halus-ketum-megawati-ke-ganjar
Ketua Relawan Ganjar Immanuel Ebenezer. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada para kader penggagas Dewan Kolonel yang mendukung Puan Maharani untuk menjadi capres.

SP 3 tersebut ditandatangani oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun dan diterbitkan pada awal Oktober 2022. 

Ketua Relawan Ganjar Pranowo (GP Mania) Immanuel Ebenezer menilai, dikeluarkanya SP bagi anggota fraksi PDIP yang ikut dalam Dewan Kolonel sebagai tanda dukungan secara halus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Siap Nyapres di 2024, Pengamat Nilai Jadi Sinyal PDIP untuk Bentuk Koalisi

Sebab, Imanuel yang juga penggagas Dewan Kopral tidak mendapatkan teguran dari DPP PDIP, terkait keberadaan Dewan Kopral.

"Artinya, kita Dewan Kopral memenangkan sebuah momentum politik, dan moral. Karena yang ditegur Dewan Kolonel, kita tidak," ujar Noel, Sabtu (22/10/2022). Dikutip dari Kompas.com.

Noel menambahkan SP DPP PDIP kepada sejumlah kadernya yang tergabung dalam Dewan Kolonel menyiratkan pesan politik khusus.

Menurutnya ada semacam perubahan sikap kader elite PDIP untuk tidak lagi menyerang Ganjar Pranowo dengan narasi negatif. Perubahan sikap ini, sambung Noel, terjadi karena ada konsolidasi internal.

Baca Juga: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Sebut Megawati Kaget soal Pembentukan 'Dewan Kolonel' Puan

"Ini jelas (pesan) bahwa jangan lagi manuver-manuver berkaitan dengan sikap sinis pada Mas Ganjar karena ini merusak konsilidasi, soliditas, dan marwah Mas Ganjar sebagai calon presiden dari PDIP," ujar Noel.

"Yang kedua, saya melihat ada semacam dukungan halus yang diberikan Megawati pada Mas Ganjar," imbuhnya. 

Adapun alasan dikeluarkannya SP kepada anggota Fraksi PDIP di DPR yang mendukung keberadaan Dewan Kolonel ini yakni, pertama pembentukan Dewan Kolonel dinilai seperti organisasi sayap partai.

Baca Juga: Soal Kemunculan Dewan Kopral, Ganjar Pranowo Minta Semua Pihak Tahan Diri

Untuk membuat organisasi sayap partai harus mengacu kepada aturan induk organisasi itu AD/ART partai, peraturan-peraturan organisasi lainnya.

Kedua, anggota partai tidak boleh mengungkapkan dukungan capres terhadap siapa pun sebelum Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan pencapresan. 

Sejauh ini PDIP belum mengumumkan siap capres yang diusung dan setiap anggota partai sejatinya mengamankan keputusan kongres yaitu menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri.

"Jadi tidak bisa membagi kubu-kubu, mendukung si A, si B semua tegak lurus untuk mengamankan keputusan kongres yaitu menunggu keputusan ketua umum Megawati Soekarnoputri. Jadi tidak bisa dibuat kubu-kubuan itu," ujar Komarudin Watubun, Jumat (21/10/2022).


 

Sedangkan Dewan Kopral ini dibentuk pasca-sejumlah kader elit PDIP menyatakan membentuk Dewan Kolonel untuk mendorong Puan Maharani sebagai capres.

Noel menyatakan pembentukan Dewan Kopral ini merupakan inisiatif dari para relawan lantaran merasa tertantang dengan Dewan Kolonel, yang dibentuk para pendukung Ketua DPR Puan Maharani.

Dewan Kopral ini adalah kelompok pendukung Ganjar dari sejumlah elemen masyarakat biasa yang cinta kepada Ganjar, serta ingin melihatnya jadi capres di 2024, tetap melakukan sejumlah pergerakan lewat pelbagai konsolidasi. 

Baca Juga: FX Rudy Ngaku Siap Disanksi PDIP Karena Dukung Ganjar Maju Capres 2024

Namun deklarasi Dewan Kopral yang digagas kelompok GP Mania sementara ditunda. Penundaan ini lantaran ada arahan dari Ganjar Pranowo untuk menahan diri dan tidak melakukan manuver politik.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x