“Kita harap dengan adanya list ini, sehingga kita bisa lebih pasti penyebabnya kira-kira di mana," beber Budi.
Menkes juga mengatakan, pihaknya akan membuka daftar obat-obatan sirop yang aman kepada publik.
Keputusan ini sudah disetujui oleh Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ahli farmakologi, hingga BPOM.
BPOM, lanjut Budi, juga tengah menyisir puluhan ribu obat sirop.
"BPOM nanti akan lihat dari sekian ribu atau sekian puluh ribu ini obat-obatan sirup, mana yang tidak ada polietilen glikol-nya. Itu nanti akan dibuka. Jadi harapan weekend ini, ya," jelas Budi.
Sebelumnya diberitakan, hingga Jumat (21/10/2022), kasus gangguan ginjal akut mencapai 241 kasus di 22 provinsi.
Jumlah itu mengalami peningkatan jika dibandingkan Selasa (18/10/2022), yang jumlahnya 206 kasus.
Jumlah kematian akibat kasus itu mencapai 133 orang atau 55 persen. Biasanya, kematian pada kasus gangguan ginjal pada umumnya ini tidak melonjak tinggi dalam waktu cepat.
Baca Juga: Cerita Perjuangan Bocah Derita Gagal Ginjal Akut hingga Tak Sadarkan Diri
Sebagai bentuk kewaspadaan, Kemenkes mengambil langkah konservatif dengan menginstruksikan apotek dan dokter untuk tidak menjual maupun meresepkan obat sirop.
Teranyar pada Kamis (20/10/2022), BPOM menemukan 5 sirop obat batuk/parasetamol yang mengandung cemaran etilen glikol melebihi ambang batas yang sudah ditentukan.
Temuan ini muncul usai dilakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirop obat.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.