JAKARTA, KOMPAS.TV - Harian Kompas menggelar ekshibisi bertajuk Mata Dasawarsa di Superlative Gallery, Bali pada 19 hingga 25 Oktober 2022.
Pameran karya-karya non-fungible token (NFT) dari harian Kompas ini gratis dan terbuka untuk umum dengan membawa semangat bertransformasi di era digital sekaligus merawat nilai peristiwa penting yang terekam dalam arsip-arsip karya jurnalistik, harian Kompas sejak Juni 1965.
Arsip Kompas dalam bentuk non-fungible token ini memberi kesempatan kepada publik untuk menemukan kembali dan memaknai ulang sejarah, sekaligus menjadi bagian dalam upaya merawat jurnalisme berkualitas.
Project Lead NFT Kompas Helman Taofani menjelaskan pameran Mata Dasawarsa menyuguhkan karya pilihan NFT Kompas berupa arsip halaman muka dan foto-foto harian Kompas.
Baca Juga: Intip Yuk! Pameran Foto Memoar Orang-Orang Singkawang dari Orde Lama ke Reformasi
Karya-karya tersebut diseleksi dari rilisan Narasi Fakta Terkurasi "Indonesia dalam 57 Peristiwa" dan Narasi Foto Terkurasi koleksi "Loka/Masa".
Dalam Indonesia dalam 57 Peristiwa yang diluncurkan sebagai NFT Kompas pertama menyajikan 57 halaman muka Harian Kompas pilihan dari setiap tahunnya, sejak berdiri pada 1965 hingga 2021.
"Indonesia dalam 57 Peristiwa" yang dihadirkan di jaringan blockchain Ethereum disambut publik dengan antusias dan sudah habis terkoleksi.
Sedangkan "Loka/Masa" yang dikeluarkan mulai September lalu berisi 57 foto karya fotografer harian Kompas yang diseleksi dari karya-karya foto pada rentang 2003 hingga 2018.
Baca Juga: Investigasi Harian Kompas Temukan Dokter dan Bidan Pasarkan Susu Formula, Begini Alurnya
Masing-masing foto dirilis sejumlah 57 edisi—sesuai dengan usia harian Kompas pada tahun ini. Pada jaringan blockchain Tezos dan dapat dikoleksi melalui lokapasar Objkt.com.
Pada ekshibisi Mata Dasawarsa publik dapat melihat lebih dekat karya-karya NFT Kompas dan mengapresiasinya.
Menurut Helman, pameran ini menjadi kesempatan bagi harian Kompas untuk lebih mengenal skema dan komunitas NFT.
"Pameran yang diadakan di Superlative Gallery ini juga diharapkan akan menjadi ruang yang inklusif bagi publik untuk berkunjung dan bertukar gagasan. Kami berterima kasih kepada komunitas Superlative Secret Society yang menyediakan wadah bagi kami untuk menyelenggarakan pameran," ujar Helman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: Cerita Jokowi Pilih Jongkok saat Foto Bareng Wartawan di Istana: Semua Masuk Foto
Pendiri Superlative Secret Society Adam Adha mengatakan, Superlative Gallery memang dihadirkan agar lebih banyak orang, baik pada ranah lokal maupun internasional, bisa lebih mengenal NFT.
Komunitas ini pun akan selalu mendukung upaya-upaya pengenalan NFT dengan cara memberikan wadah dalam bentuk galeri.
"NFT Kompas juga sangat menarik karena mengabadikan momen-momen bersejarah di Indonesia dan membawa perkembangan teknologinya ke era Web3," ujar Adam.
Sebagai informasi, saat ini Kompas juga sedang menyiapkan rilisan baru Narasi Foto Terkurasi edisi Mata Dasawarsa.
Koleksi berupa tujuh foto terkurasi yang yang merepresentasikan setiap dasawarsa yang terekam di koran Kompas ini akan diluncurkan pada akhir Oktober 2022.
"Harian Kompas mengundang siapa pun yang tertarik atau memiliki keingintahuan tentang NFT atau koleksi NFT Kompas untuk hadir pada pameran Mata Dasawarsa pada 19 hingga 25 Oktober 2022 di Superlative Gallery pukul 11.00 sampai 20.00 WITA. Lihat lebih dekat memori kolektif yang membentuk (bangsa) kita dan temukan keragaman kisah manusia," tutup Helman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.