JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak meningkat. Kementerian Kesehatan mengimbau orang tua untuk tidak panik dan selalu meningkatkan kewaspadaan terkait kesehatan buah hatinya.
Seperti dikutip dari situs Kemenkes terdapat beberapa gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut, seperti demam, batuk, pilek, muntah, diare serta jumlah air seni atau kencing yang menurun drastis.
Kasus serupa sebelumnya terjadi di Gambia dengan penyebab karena obat sirup parasetamol yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
Baca Juga: Waspada Gagal Ginjal Akut Misterius Pada Anak, Gejala Awal Demam, Muntah Hingga Diare!
Untuk di Indonesia, saat ini pihak terkait masih melakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak.
Padahal di tengah pergantian musim yang tak menentu atau pancaroba anak jadi mudah sakit dan terserang batuk pilek. Para orang tua menggunakan parasetamol bentuk sirup untuk menurunkan anaknya yang terkena demam.
Dengan adanya kasus seperti ini, apakah ada alternatif obat penurun panas atau demam selain menggunakan parasetamol sirup?
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Melonjak, Ini Cara Mencegah Anak Sakit di Musim Pancaroba
Terdapat alternatif obat lain yang bisa digunakan untuk menurunkan demam pada anak. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan alternatif obat penurun panas salah satunya adalah ibuprofen.
"Kalau bukan karena DBD, bisa gunakan ibuprofen," kata Zullies dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Kemudian, sebagai pengganti parasetamol sirup, para orang tua bisa menggunakan parasetamol puyer. Menurutnya, parasetamol dengan bentuk puyer aman, tetapi memiliki rasa yang pahit.
Baca Juga: Daftar Gejala Gagal Ginjal Misterius di Yogyakarta, Kencing Keruh Jadi Indikator
Dia menjelaskan kandungan parasetamol sirup dan puyer sama, cuma pada puyer tidak ada pelarutnya.
"Sama-sama parasetamol, tapi nggak ada pelarutnya," ujar Zullies.
Adapun pemberian parasetamol puyer pada anak dilakukan saat jika demam saja.
Wakil Dekan Farmasi Universitas Indonesia (UI) yang juga ahli herba Prof Abdul Munim mengatakan pengobatan alternatif untuk anak yang demam yakni dengan cara dikompres.
"Penanganan pertama demam balita bisa dikompres. Jika tak menurun baru ke obat. Obat lain selain parasetamol adalah ibuprofen," jelas Abdul dikutip dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Kemenkes Instruksikan Apotek Setop Jual Obat Sirop Buntut Kasus Gangguan Ginjal Anak
Efek samping parasetamol, jelas Abdul lebih banyak pada kerusakan hati. Sementara ia belum menemukan banyak laporan pada ginjal
"Namun efek samping ibuprofen ke ginjal lebih banyak laporannya dibandingkan parasetamol," tutur Abdul.
Menurutnya, sirup parasetamol sudah digunakan sejak lama tanpa perubahan formula dan penggunaan tersebut tak ada masalah.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.