"Ada peristiwa apa Bang?" kata Brigjen Hendra Kurniawan bertanya kepada Ferdy Sambo.
"Ada pelecehan terhadap Mbakmu," jawab Ferdy Sambo.
Kemudian, Ferdy Sambo melanjutkan ceritanya sesuai skenario yang telah direkayasa kepada Brigjen Hendra Kurniawan.
Ferdy Sambo bilang bahwa istrinya Putri Candrawathi mengalami pelecehan seksual oleh Brigadir J.
Dikatakan Ferdy Sambo, bahwa Brigadir J panik lalu keluar dari kamar karena Putri Candrawathi berteriak ketika dilecehkan.
Saat keluar kamar Brigadir J kepergok oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Tak lama berselang, terjadilah baku tembak antara keduanya.
Baca Juga: Dalih Ferdy Sambo Minta Bharada E Tembak Brigadir J, Khawatir Korban Melawan Tak Ada yang Bisa Jaga
"Terjadilah saling tembak menembak di antara mereka berdua yang mengakibatkan korban jiwa yaitu Nofriansyah Yosua Hutabarat meninggal dunia di tempat kejadian," ujar jaksa.
"Inilah cerita yang direkayasa Ferdy Sambo lalu disampaikan kepada terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan," kata Jaksa
Setelah itu, Brigjen Hendra Kurniawan menemui Eks Karo Provos Mabes Polri Brigjen Benny Ali yang sudah datang lebih dulu.
Benny Ali yang sudah mendengar cerita dari Putri Candrawathi soal pelecehan seksual tersebut kemudian menceritakan kembali kepada Brigjen Hendra Kurniawan.
Setelah mendengar cerita dari Benny Ali, Brigjen Hendra Kurniawan mendekati sambil melihat mayat Nofriansyah Yosua Hutabarat yang berada di bawah tangga rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca Juga: Bharada E Diberi Iphone 13 Pro Max hingga Uang Rp1 Miliar oleh Ferdy Sambo Usai Tembak Brigadir J
"Tidak lama kemudian sekira pukul 19.30 WIB datang mobil ambulans dan selanjutnya jenazah korban Nofriansyah Yosua Hutabarat dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati yang dikawal oleh Susanto," kata jaksa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.