Dia pun menyebut para korban sampai saat ini masih membutuhkan pendampingan penyembuhan trauma.
"Ada anak yang masih memanggil mamanya. Padahal mamanya sudah wafat," katanya.
Tragedi Kanjuruhan, terjadi pada Sabtu (1/10) lalu, setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3.
Tragedi Kanjuruhan ini bermula saat suporter Arema memasuki lapangan. Hal itu justru direspons polisi dengan menembakkan gas air mata, yang juga ditembakkan ke arah tribun.
Sontak hal ini pun memicu kepanikan dan membuat massa berdesak-desakan dan terinjak-injak saat berusaha keluar dari stadion.
Dari tragedi itu sebanyak 132 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Untuk mengusut kasus ini, pemerintah juga telah membentuk TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Adapun TGIPF siap melaporkan hasil temuannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat besok (14/10).
Sementara itu, polisi juga telah menetapkan enam orang tersangka atas Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Jokowi Sebut Akan Terima Hasil Temuan TGIPF Tragedi Kanjuruhan Besok
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.