“Begitu pula suku-suku di pegunungan. Kalau Gubernur ya hanya satu, untuk umum bagi kami semua,’’ katanya menegaskan.
Mengenai informasi tentang pengangkatan Lukas sebagai kepala suku besar, kata dia, justru membuat resah dan mengganggu ketenteraman masyarakat.
Onesimus justru mengimbau agar Lukas mengikuti proses hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengaku kasihan pada warga yang berjaga di rumah kediaman Lukas selama berhari-hari.
“Bapak Lukas ikut saja proses hukum supaya masalah cepat selesai. Kasihan mereka yang jaga rumah Bapak Lukas sudah berhari-hari kasih tinggal anak, isteri, dan pekerjaan mereka," katanya.
Onesimus meminta Lukas Enembe untuk bertanggung jawab atas perbuatan yang dituduhkan kepadanya dan berani menghadapi hukum.
Baca Juga: Tim Dokter Singapura Konfirmasi Lukas Enembe Alami Masalah Saraf!
“Kalau Bapak Lukas sudah tahu ada masalah, tolong hadapi sendiri. Jangan libatkan kami masyarakat yang tidak tahu apa-apa dan bawa-bawa adat,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas TV, pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin sebelumnya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi menyelesaikan kasus kliennya menggunakan hukum adat.
Alasannya, Lukas Enembe merupakan kepala suku besar di Papua.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.