Kompas TV nasional rumah pemilu

PDIP Perkirakan Umumkan Calon Presiden pada Juni 2023

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 05:45 WIB
pdip-perkirakan-umumkan-calon-presiden-pada-juni-2023
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas.tv)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memperkirakan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung partainya pada Pemilu 2024 diumumkan pada Juni 2023 mendatang.

Menurut Hasto, kedua hal ini tidak bisa lepas dari dinamika politik yang berkembang saat itu.

"Pak Jokowi dulu diumumkan oleh Bu Mega pada Maret 2014, pemilunya pada bulan Juni sehingga kalau kita menggunakan analogi itu kira-kira Juni tahun depan (2023) pas bulan Bung Karno," kata Hasto pada Senin (10/10/2022).

"Tahapan pemilu masih Oktober tahun depan, pencapresan kita terus berdialektika."

"Kiai Ma'ruf itu diputuskan (capres) Minggu jam empat sore, pendaftarannya (di KPU) hari Senin. Itu Kiai Ma'ruf karena dinamika politik, itu riil politik, di dalam praktik itu seperti itu," tambah dia.

Baca Juga: Jokowi Bicara soal Capres dari PDIP: Kandidatnya Juga Belum Diputuskan

PDIP saat ini tengah menyiapkan sosok Capres 2024 yang berani mengambil keputusan, mampu membawa Indonesia memimpin bangsa-bangsa di dunia, dan memiliki rekam jejak kuat.

"Pemimpin yang berani mengambil keputusan meskipun pahit, pemimpin yang mampu membawa bahtera Indonesia menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia dan tentu saja pemimpin ideologis, pemimpin memiliki kemampuan teknokratis, memiliki rekam jejak sejarah panjang, dan kuat," kata dia.

Tidak hanya itu, kata Hasto, capres yang diusung harus sosok pemimpin yang mendapat dukungan kekuatan kolektif parpol dan gabungan parpol.

"Itu yang kami persiapkan, merancang satu gabungan partai politik agar pemerintahannya efektif. Selain itu, mayoritas dukungan presiden dari rakyat 50 persen plus 1 tercermin di parlemen," katanya.

Baca Juga: Sekjen PDIP Sindir "Biru" Lepas dari Jokowi, Begini Respon Ketua DPP Partai Nasdem...

"PDIP ingin mengusung pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi pemimpin bagi bangsa-bangsa di dunia," kata Hasto dalam diskusi Election Corner bertema "Mengembalikan Kembali Politik Programatik di Pemilu 2024," lanjutnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemimpin itu yang memiliki ideologis, memiliki kemampuan teokratis, memiliki rekam jejak sejarah yang panjang, dan kuat.

Pemimpin itu juga harus ditopang oleh kekuatan kolektif partai politik atau gabungan partai politik.


 

Maka, kata Hasto, jangan sampai terjadi lagi "tsunami" politik pada tahun 2014. Ketika Jokowi-JK memerlukan 1,5 tahun hanya untuk mengonsolidasikan kekuasaan akibat parlemen dikuasai parpol nonpendukung pemerintah.

"Itu yang kami persiapkan, merancang satu gabungan partai politik agar pemerintahannya efektif. Selain itu, juga mayoritas dukungan Presiden dari rakyat 50 persen plus 1 tercermin juga di parlemen," jelas Hasto dalam siaran persnya.

Oleh karena itu, pentingnya melakukan lobi-lobi politik dan negosiasi dengan partai politik lainnya.

"Lobi politik penting. Negosiasi itu perlu, jalan-jalan sehat itu perlu, naik kuda bersama itu perlu. Sekarang naik perahu juga perlu karena Jakarta banjir," ujar Hasto disertai tawa peserta diskusi.

Baca Juga: Ketua Bappilu PDIP Sebut Anies Masih Sebatas Bakal Calon Presiden Belum Tentu Jadi Capres




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x