"Sekitar 10 menit terima lagi berita, beliau (Adnan) sudah meninggal," ujar Asep.
Dia juga sempat melihat kondisi keponakannya tersebut di rumah sakit.
Kala itu, Adnan sudah dinyatakan meninggal dunia.
Meski tak merinci kondisinya, Asep menyatakan bahwa korban memiliki luka pada bagian kepala.
Asep mengingat-ingat kembali kebiasaan Adnan semasa hidup. Sama seperti remaja kebanyakan, dia suka bermain bersama teman dan saudaranya.
"Korban biasa ceria, main sama anak saya juga, main futsal. Keluarganya kalau waktu kumpulnya di hari Minggu, karena ayahnya bekerja," ujarnya.
"Kalau sama ibunya setiap hari bersama," kata dia.
Baca Juga: Jenazah Korban Robohnya Tembok MTsn 19 Akan Dimakamkan Hari Ini
Sebelumya seperti diberitakan, tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan yang tewas tertimpa tembok yang roboh akibat banjir pada Kamis (6/10/2022), rupanya tengah bermain hujan-hujanan.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji.
Isnawa mengatakan, robohnya tembok sekolah diduga disebabkan karena derasnya hujan yang kemudian menyebabkan air gorong-gorong meluap.
“Kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19. Beberapa siswa yang sedang bermain (hujan) di area taman sekolah, tertimpa tembok yang roboh,” ujar Isnawa saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.
Tembok yang roboh tersebut bukan tembok ruangan kelas, melainkan tembok pembatas antara bangunan sekolah dan permukiman warga.
Adapun identitas tiga korban tewas dalam tragedi itu adalah Dicka Safa Ghifari (13), Muh Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.