JAKARTA, KOMPAS.TV - Peristiwa menarik terjadi saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-77 Tentara Nasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Dalam video yang beredar, tampak Presiden Jokowi datang bersama sang istri Iriana. Di belakangnya, turut serta Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Tanggapan KSP soal Somasi Aremania Terhadap Jokowi: Ngaco, Tak Ada Relevansinya!
Presiden Jokowi yang datang bersama Ma'ruf Amin kemudian menghampiri pimpinan TNI dan Polri. Lalu, Presiden Jokowi menyalami mereka satu per satu usai perayaan digelar.
Namun, ternyata ada yang dilewatkan oleh Presiden Jokowi. Kepala negara itu tampak tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit berdiri tepat di samping Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, yang diajak salaman kali pertama oleh mantan Wali Kota Solo itu.
Setelah menyalami Jenderal Andika, Presiden Jokowi justru melewati Kapolri dan hanya menyapanya.
Baca Juga: Kapolri: 11 Personel Polisi Diperintahkan Tembakan Gas Air Mata
Jokowi kemudian malah bersalaman dan menyapa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Diajak bersalaman oleh Presiden, Jenderal Dudung lantas memberi hormat dan membalas jabat tangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Selanjutnya, Presiden Jokowi giliran menyapa Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo beserta istri. Kemudian, Jokowi bersalaman dengan keduanya.
Terakhir, Presiden menyapa Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono beserta istri dan bersalaman dengan mereka.
Baca Juga: Kapolri: Security Officer Inisial SS Sebabkan Penonton Terjebak di Dalam Stadion Kanjuruhan
Setelah bersalaman dengan para petinggi TNI, Presiden Jokowi berbalik badan dan melambaikan tangan kepada tamu undangan upacara yang menyapanya.
Adapun institusi Polri belakangan ini menjadi sorotan publik. Polri menjadi perhatian publik setelah terjadi peristiwa pembunuhan polisi sesama polisi.
Adalah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terlibat pembunuhan dengan menghabisi nyawa ajudannya, yaitu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tak hanya Ferdy Sambo, sejumlah perwira Polri juga diduga terlibat dalam skenario untuk menutupi peristiwa sebenarnya terkait kematian Brigadir J.
Baca Juga: Ditanyai Soal Masa Perpanjangan Jabatan, Begini Respon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa!
Tak cukup sampai di situ, beberapa bulan setelah kasus pembunuhan Brigadir J, institusi Polri kembali menjadi sorotan.
Adalah Tragedi Kanjuruhan yang membuat polisi lagi-lagi menjadi sorotan publik. Sebab, tragedi tersebut menghilangkan lebih dari 100 nyawa usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dalam peristiwa tersebut, dilaporkan lebih dari 100 orang meninggal dunia akibat terkena gas air mata yang ditembakkan oleh kepolisian ke arah tribun penonton.
Baca Juga: Hasil Penelusuran Komnas HAM: Kerusuhan di Kanjuruhan Bukan karena Suporter Masuk ke Lapangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.