Kompas TV nasional politik

Tak Mau Komentari Anies Jadi Capres, Pengamat: Bentuk Kritik Jokowi kepada Nasdem

Kompas.tv - 5 Oktober 2022, 21:37 WIB
tak-mau-komentari-anies-jadi-capres-pengamat-bentuk-kritik-jokowi-kepada-nasdem
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo tak mau berkomentar terkait Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Presiden menyatakan saat ini masyarakat sedang berduka dalam tragedi Kanjuruhan.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pernyataan Jokowi tersebut secara tidak langsung mengkritik Partai Nasdem.

Menurut Adi, Jokowi seakan ingin menyatakan bahwa saat ini tidak tepat untuk mendeklarasikan seorang capres lantaran masyarakat sedang berduka dalam tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: 3 Alasan NasDem Capreskan Anies: Moral, Komitmen Konstitusional, Berkapasitas dan Berkapabilitas

"Pernyataan Pak Jokowi itu secara tidak langsung ingin mengkritik, ini adalah satu suasana yang tidak kondusif untuk bicara pencapresan dan ada deklarasi karena masyarakat sedang berduka," ujar Adi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Rabu (5/10/2022).

Di sisi lain, pencapresan Anies oleh Partai Nasdem juga dibalas oleh Jokowi dengan mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk duduk bersama di mobil RI-1.

Menurut Adi, secara tidak langsung Jokowi memberikan sinyal bahwa dirinya sudah memiliki jagoan yakni Ganjar. 

Adi menilai peristiwa politik ini bukan kebetulan, ia mengibaratkan kedua momen tersebut sebagai bentuk berbalas pantun.

Baca Juga: Jokowi Tidak Mau Komentari soal Anies Baswedan Jadi Capres NasDem: Kita dalam Suasana Duka

Momen Jokowi ajak Ganjar satu mobil ini berlangsung usai acara groundbreaking wavin manufacturing Indonesia di Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

"Artinya apa, Ganjar secara tidak langsung sosok yang sampai hari ini selera politiknya Jokowi. The next presiden yang akan diusung untuk 2024," ujar Adi.

Adapun agenda deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres Partai Nasdem sengaja dimajukan dari rencana 10 November menjadi 3 Oktober 2022. 

Baca Juga: Ekspresi Ganjar Saat Jokowi Ditanya Soal Anies Jadi Capres dari Nasdem

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengungkapkan alasan kenapa pihaknya memutuskan untuk mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 lebih cepat satu bulan. 

Rencana awal deklarasi nama capres dan koalisi diumumkan pada November 2022 mendatang. 

"Kenapa ada percepatan yang didengar 10 November, kenapa jadi hari ini? Saya melihat hari ini jauh lebih hari baik. Sederhana, lihat cahaya bulan bintang. Hari-hari baik," ujar Paloh di Nasdem Tower, Senin (3/10/2022). 

Surya Paloh membeberkan, Nasdem tidak memiliki banyak birokrasi dalam mengambil sebuah keputusan. 

Menurutnya, yang dilakukan adalah bermusyawarah dengan elite Nasdem yang lain untuk menentukan tanggal dari deklarasi Capres 2024. Hasilnya, ditemukan lah tanggal 3 Oktober 2022.

 


"Hari baik tanggal 3 Oktober, cocok. Jam berapa katanya? Ada yang bilang jam 1, ada yang bilang jam 10. Ya jam 10 saja. Ini yang sebenarnya," ujar Surya Paloh.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x