JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Gilang Iskandar mengungkapkan, alasan penundaan penghentian siaran TV analog di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), salah satunya adalah melihat kondisi riil atau kondisi objektif di masyarakat.
Menurut penjelasannya, berdasarkan data Nielsen tanggal 27 September 2022, masyarakat Jabodetabek belum siap untuk migrasi sepenuhnya dari televisi analog ke televisi digital alias suntik mati TV Analog (analog switch-off/ASO).
"Data Nielsen, dari populasi pemirsa televisi di Jabodetabek 21 juta itu baru, yang FTA itu baru 26% atau 7,2 juta, tapi kalau ditambah plus PTV yang digital ravi itu sekitar 40%," kata Gilang dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2022).
Merujuk data tersebut, ATVSI menilai stasiun televisi masih memerlukan waktu untuk mengajak warga pindah ke siaran digital.
Tujuannya adalah supaya masyarakat segera beralih dengan cara memiliki set top box atau TV digital dan pada 2 November mendatang ASO Jabodetabek dapat terlaksana.
"Artinya kita memerlukan waktu paling tidak satu bulan ini untuk menggencarkan bersama Kominfo secara massif, sosialisasi supaya masyarakat segera beralih dengan cara memiliki STB atau pesawat televisi penerima siaran TV Digital," jelasnya.
"Itu kondisi realnya, toh waktunya dari Oktober ke November tidak sampai satu bulan, ya lebih baik waktu ini kita manfaatkan untuk menggencarkan sosialisasi dan fokus ke 2 November 2022."
Baca Juga: Kominfo Batal Suntik Mati Siaran TV Analog di Jabodetabek 5 Oktober, Kenapa?
Lalu apa saja bentuk sosialisasi ke masyarakat terkait suntik mati siaran TV analog?
Terkait hal ini, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengungkapkan sosialisasi dilakukan melalui berbagai platform, mulai dari kerja sama dengan berbagai media baik media mainstream, radio, televisi, media digital dan media cetak.
"Juga melalui media luar ruang, baik baliho maupun spanduk dan juga seperti pertunjukan rakyat., ini kita lakukan dari kota-ke kota khususnya masyarakat perdesaan," ujarnya.
"Selain juga webinar, kita juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder mulai dari masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama maupun dari anggota DPR dan berbagai komunitas masyarakat."
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memutuskan untuk mengundurkan jadwal ASO di Jabodetabek.
Semula, Kominfo menyatakan bakal suntik mati TV analog di wilayah tersebut pada Rabu (5/10/2022).
Namun, jadwal ASO Jabodetabek diundur dan akan dilaksanakan secara serentak pada 2 November 2022 pukul 24.00 WIB.
Berdasarkan keterangan dari Plt Dirjen PPI Kementerian Kominfo Ismail keputusan tersebut sesuai dengan permintaan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia sebagai pihak penyelenggara multipleksing.
Adapun permintaan tersebut tercantum dalam surat nomor 021/ATVSI/K-S/IST/9.2022 pada 28 September 2022 yang dilayangkan ATVSI ke Kominfo.
"ATVSI di mana direksi Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) tersebut di atas meminta agar ASO Jabodetabek tanggal 5 Oktober 2022 dibatalkan dan selanjutnya dapat dilaksanakan serentak pada tanggal 2 November 2022 sebagai mana wilayah siaran lainnya di Indonesia," ujar Ismail, Rabu (5/10/2022).
"Atas permintaan tersebut, maka ASO Jabodetabek ditunda dan akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 2 November 2022 pukul 24.00 WIB."
Baca Juga: Usai ASO Jabodetabek Selesai, Siaran TV Analog di Sejumlah Daerah Ini Bakal Dimatikan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.