"Tapi alhamdulillah bisa keluar," lanjut dia.
Setelah menyadari adiknya hilang, anak pertama Sumarsih menelepon dirinya untuk mencari tahu kabar Rafi.
"Kedua kakaknya sudah mencoba telepon berkali-kali tapi tidak diangkat," tuturnya.
Ia lantas mencoba menelepon ponsel Rafi dan diangkat oleh seorang perempuan.
"Bismillah saya coba, satu kali saya menghubungi ada yang merespons, ada yang menerima telepon saya," ujarnya.
Baca Juga: Pasutri Tewas dalam Kericuhan Stadion Kanjuruhan, Anak Trauma Melihat Orang Tuanya Terinjak-Injak
Perempuan itu lantas meminta Sumarsih untuk datang ke RSI Gondanglegi, Malang tanpa memberi tahu keadaan putra ketiganya itu.
"Setelah itu saya telepon anak saya, anak saya langsung menuju ke RSI, anak yang nomor satu sama nomor dua ke RSI berboncengan," jelasnya.
Mereka mencoba mencari Rafi di ruang perawatan, tapi tak bisa menemukan adiknya.
"Kalau nggak ada tolong cari di ruang jenazah," kata Sumarsih menirukan ucapan perawat saat ditanya anak-anaknya di RSI Gondanglegi.
Rupanya, Rafi berada di antara jenazah lain korban tragedi Kanjuruhan.
Sumarsih pun mengaku telah mendapatkan santunan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Malang, dan Bank Jatim atas meninggalnya Rafi.
"Saya mengucapkan terima kasih, pemerintah terutama, yang sebetulnya memang ini bukan kesalahan pemerintah karena itu bukan acaranya pemerintah," ungkapnya.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Khofifah Sebut Pemprov Mulai Salurkan Santunan Rp10 Juta untuk Korban Meninggal
Seperti diketahui, kericuhan terjadi seusai pertandingan Arema vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Korban kericuhan dari tragedi Kanjuruhan ini pun sangat besar mencapai 131 orang meninggal dunia, menurut data yang dikutip dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak per Minggu (2/10/2022) pukul 14.52 WIB.
Adapun menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, jumlah korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 125 orang.
Pada tahap awal, kata Kapolri Listyo, tim Disaster Victim Identification (DVI) telah bekerja untuk memastikan identitas korban meninggal dunia.
"Tadi hasil verifikasi terakhir, terkonfirmasi jumlahnya 125, karena (sebelumnya -red) ada yang tercatat ganda," kata Listyo dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Minggu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.