Kompas TV nasional peristiwa

Pengamat: Pengamanan Sepak Bola Berbeda dengan Pengamanan Demo, Tak Boleh Ada Gas Air Mata

Kompas.tv - 3 Oktober 2022, 07:01 WIB
pengamat-pengamanan-sepak-bola-berbeda-dengan-pengamanan-demo-tak-boleh-ada-gas-air-mata
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu. Kericuhan tersebut berujung tragedi yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

"Tidak boleh ada senjata dan gas air mata yang masuk ke dalam stadion."

Selain itu, Akmal juga menyoroti pelanggaran lainnya terkait jadwal pertandingan yang digelar terlalu malam.

Diketahui, semula Polri menyarankan agar pertandingan Arema melawan Persebaya  dimulai pada pukul 15.30 WIB.

Namun, instruksi itu tidak dihiraukan dan pertandingan Arema Malang melawan Persebaya Surabaya tetap berlangsung pukul 20.00 WIB.

"Beberapa kali Save Our Soccer menyampaikan bahwa PSSI harus merevisi ulang jadwal pertandingan sepak bola yang larut malam," ujar Akmal.

Baca Juga: Disorot dalam Tragedi Kanjuruhan, Ini Kandungan dan Bahaya Paparan Gas Air Mata Menurut Dokter Paru

"Karena sangat mengganggu keamanan dan kenyamanan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

Sebelumnya diberitakan, terjadi kerusuhan usai laga Arema VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kerusuhan membuat banyak korban meninggal dan luka-luka. Dugaan sementara, para korban terinjak-injak suporter lain, serta sesak nafas akibat semprotan gas air mata jajaran keamanan.

Namun, menurut keterangan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, tembakan gas air mata yang dilayangkan Polri sudah sesuai prosedur.

Hal tersebut sebagai upaya menghalau serangan suporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkis.

Baca Juga: Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Dampak Gas Air Mata: Batuk bahkan Kematian

"Sehingga, para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah banyak yang mengalami sesak napas," ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.

 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x