MALANG, KOMPAS.TV - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengatakan sanksi Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berupa larangan bermain selama satu musim bagi Arema sangat memberatkan.
"Sanksi kami tidak bisa bermain lagi home sampai akhir musim, itu sebenarnya sangat memberatkan," kata Gilang di Breaking News KOMPAS TV, Minggu (2/10/2022).
Ia menilai sanksi larangan bermain di Stadion Kanjuruhan terhadap Arema hingga akhir musim tersebut memberatkan karena tiga hal.
"Pertama, kami tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket," ungkapnya.
"Yang kedua, sponsor juga pasti akan banyak melakukan komplain, karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan yang dilakukan di sana," lanjut dia.
"Ketiga, ketika kita bermain home, biasanya kami punya pendukung ke-12 yang menjadi semangat ekstra," jelas Gilang.
Hukuman dari Komdis PSSI atas tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut, kata Gilang, sudah cukup untuk membuat Arema FC melakukan introspeksi dan berubah menjadi baik.
"Larangan hukuman untuk tidak bermain home selama akhir musim itu sebenarnya sudah cukup bagi kami untuk bisa introspeksi dan berubah menjadi baik," kata Gilang.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Khofifah Sebut Pemprov Mulai Salurkan Santunan Rp10 Juta untuk Korban Meninggal
Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya masih belum mendapatkan sanksi yang jelas dari Komdis PSSI.
“Ke depan, kami akan meeting lagi bersama, menyikapi sanksi dari Komdis, karena kan kami belum dapat sanksi yang jelas dari Komdis,” ujarnya,
Setelah mendapatkan sanksi yang jelas, kata Gilang, tim manajemen Arema akan membahas langkah selanjutnya.
“Setelah dapat sanksi yang jelas dari Komdis, kami akan meeting menentukan strategi ke depan seperti apa,” kata Gilang.
“Yang pasti tim Arema tim yang siap kapan pun untuk bertanding. Kami menunggu aja,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, pihak manajemen Arema FC menerima sanksi dari Komdis PSSI atas tragedi Kanjuruhan.
“Yang pasti kami menerima sanksi dari Komdis karena fokus kami sekarang adalah pendataan untuk para korban,” ujarnya.
“Kemudian bantuan untuk korban yang mengalami luka dan santunan untuk para korban yang meninggal dunia,” imbuhnya.
Baca Juga: Kapolri Lakukan Pendalaman dan Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Korban Meninggal 125 Orang
Ia juga mengaku syok atas terjadinya kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam itu.
“Kami semuanya di tim Arema syok, sedih enggak bisa berkata-kata lagi, enggak menyangka bakal terjadi seperti ini,” jelasnya.
Sebagai presiden klub, Gilang meminta maaf kepada korban dan warga Malang.
“Kami dari manajemen Arema, terutama saya presiden dari Arema FC meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para korban, Aremania, dan warga Malang atas kejadian yang menimpa kalian di waktu kemarin,” terangnya.
Baca Juga: Gara-Gara Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Indonesia Harus Siap jika Kena Sanksi FIFA
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah untuk melarang Arema bermain hingga akhir musim ini.
"Sudah dipastikan Arema tidak diperbolehkan bermain selama musim ini berlangsung," kata Iriawan dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan yang tayang di Breaking News KOMPAS TV, Minggu (2/10/2022) malam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.