KOMPAS.TV – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indoneisa (Kapolri) untuk menginvestigasi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Perintah Jokowi tersebut disampaikan dalam konferensi pers berkaitan laporan adanya korban tewas yang mencapai 129 orang dalam kericuhan yang terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya.
“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” ucapnya.
Selain itu, Jokowi memerintahkan kepada Ketua PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 Indonesia.
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.”
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Paguyuban Suporter Desak Investigasi Total Kericuhan Tewaskan 129 Orang
Kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur, Jokowi memerintahkan agar memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit.
“Agar mendapatkan layanan terbaik.”
“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk mengevaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan petandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” urainya.
Jokowi menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di tanah air.
“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa mendatang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama.”
Sebelumnya Kompas TV memberitakan, sebanyak 129 orang meninggal dunia akibat kericuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) tersebut.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, menyebut kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan seusai Arema FC kalah oleh Persebaya tidak boleh dibiarkan dan harus diinvestigasi.
Pernyataan Zainuddin tersebut disampaikan menanggapi kerusuhan yang terjadi di Satdion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) seusai Arema FC kalah oleh Persebaya.
Menurut Zainuddin, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sebagian supoter atau pendukung dari klub yang kalah dan tidak bisa terima kekalahan itu.
Kemudian mereka melampiaskan kekesalan dan kemarahan, dan akhirnya terjadilah tragedi yang menewaskan 129 orang ini, termasuk dua anggota Polri.
Baca Juga: Mengenal Stadion Kanjuruhan Malang, Markas Besar Aremania dan Arema FC Berkapasitas 45 Ribu Penonton
“Tentu ini harus diinvestigasi, tidak boleh dibiarkan, ini harus kita investigasi, dan harus ini menjadi yang terakhir, karena ini korbannya besar,” kata Zainuddin dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).
Berkaitan dengan peristiwa tersebut, Zainuddin mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan PSSI.
Ia juga menjadwalkan untuk berangkat ke Malang pada hari ini untuk melihat langsung kondisi di lokasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.