Kompas TV nasional agama

Kontroversi Nasionalis Hindu Sayap Kanan India RSS Diundang ke Indonesia, PBNU Beberkan Alasannya

Kompas.tv - 29 September 2022, 09:56 WIB
kontroversi-nasionalis-hindu-sayap-kanan-india-rss-diundang-ke-indonesia-pbnu-beberkan-alasannya
PBNU ketika menjelaskan R20 pada 5 September 2022, RSS sayap kanan India juga datang ke Indonesia di forum tersebut (Sumber: ANTARA)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

Ketiga, jika memang RSS dianggap bermasalah karena rekam jejaknya, terutama dalam memperlakukan minoritas, justru R20 merupakan forum yang tepat untuk membicarakan itu.

“Selama ini, (jika) tidak senang dan tidak setuju, hanya koar-koar dari jauh. Forum ini memang mengundang tokoh-tokoh agama untuk membicarakan isu sensitif itu,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

Najib menjelaskan, forum R20 nanti akan membicarakan luka-luka sejarah yang terjadi di masa lalu, dibicarakan secara jujur guna membangun rekonsiliasi.

“Kita ingin agama menjadi bagian dari solusi dalam peradaban. Selama ini, agama justru jadi masalah seperti di India. Kalau mau mencari solusi, diajak bicara pemimpinnya,” ujarnya.

Ia lantas menjelaskan, karena itu, agenda pembahasan dalam forum R20 ditujukan untuk mencari solusi bersama, yakni: Kepedihan Sejarah, Pengungkapan Kebenaran, Rekonsiliasi, dan Pengampunan; Mengidentifikasi dan Merangkul Nilai-nilai Mulia yang Bersumber dari Agama dan Peradaban Besar Dunia; Rekontekstualisasi Ajaran Agama yang Usang dan Bermasalah; Mengidentifikasi Nilai-nilai yang Dibutuhkan untuk Mengembangkan dan Menjamin Koeksistensi Damai; serta Ekologi Spiritual.

“Setelah membicarakan luka masa lalu, apa yang akan disumbangkan agama? Termasuk dari India, dari RSS, apa sumbangannya? Kita membangun bersama, apa yang ingin dibangun, apa kontribusinya? Apakah merawat luka masa lalu itu akan diteruskan?” lanjut Najib.

Baca Juga: PM India Blak-blakan Kritik Putin Langsung atas Invasi ke Ukraina: Ini Bukan Saatnya Perang

Dialog dengan RSS dan India 

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan bahwa pihaknya memang tengah membangun dialog dengan Pemerintah India dan RSS.

Dialog ini dibangun guna mendorong proses keterlibatan yang konstruktif dalam mengatasi ancaman terhadap umat Islam dan kaum minoritas di negara tersebut.

 “Nahdlatul Ulama menyadari adanya berbagai pelanggaran dan ancaman terhadap umat Muslim, Kristen, dan populasi minoritas lain di India," tutur Gus Yahya dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022).

"Diskusi Nahdlatul Ulama yang sedang berlangsung dengan Pemerintah India dan RSS dimaksudkan untuk mengatasi berbagai pelanggaran dan ancaman tersebut melalui proses keterlibatan yang konstruktif,” sambungnya. 

Baca Juga: 75 Tahun Merdeka: PM Modi Janjikan India Menjadi Negara Maju 25 Tahun Mendatang

 




Sumber : Kompas TV/NU Online




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x