JAKARTA, KOMPAS.TV - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Mendikbud Ristek Nadiem Makarim memikirkan nasib guru-guru honor yang belum ada kejelasan.
Koordinator P2G Satriwan Salim menilai kebijakan Nadiem merekrut 400 orang tim bayangan sebagai mitra kerja Kemendikbud Ristek sangat bertolak belakang dengan status para pendidik di tanah air.
Menurut Satriawan persoalan yang nyata terkait dunia pendidikan yakni kualitas dan kesejahteraan para pengajar.
Baca Juga: Tim Bayangan Nadiem Makarim, Diberi Tepuk Tangan PBB, Disemprot DPR RI
Ia mengingatkan agar Nadiem tidak melulu berpikir tentang pengembangan teknologi pembelajaran, tapi juga melihat sejauh mana kualitas dan kesejahteraan para pengajar.
Salah satu contoh, guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Bandar Lampung yang belum mendapatkan gaji selama 10 bulan dari pemerintah daerah.
"Saya tidak yakin tim banyangan ini sukarela karena yang mereka hasilkan itu berbagai layanan atau platform yang dibanggakan Kemendikbud. Di sisi lain guru honor yang menjadi P3K itu ada 193 ribu yang belum dapat SK," ujar Satriawan di program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Rabu (28/9/2022).
Lebih lanjut Satriawan juga tidak menyangka Nadiem membentuk tim bayangan dan membanggakannya di forum PBB.
Baca Juga: Pengamat: Banyak ASN Kemendikbud Curhat Tidak Nyaman dengan "Tim Bayangan" Nadiem Makarim
Menurutnya selama diskusi dan forum yang diadakan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Ditjen Guru atau Tenaga Kependidikan, Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen dan lembaga lain di Kemendikbud Ristek tidak pernah menyebut ada 400 orang yang masuk dalam tim bayangan.
Namun belakangan dalam forum PBB Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berbicara soal shadow organization atau tim bayangan.
Tim yang beranggotakan 400 orang ini memiliki agenda membentuk platform dan inovasi teknologi untuk mendukung pendidikan.
Baca Juga: Tak Semua Guru Bisa Akses Aplikasi Nadiem Makarim, Pengamat: Wawasan Nusantaranya Sempit
"Dalam berbagai forum di kemendikbud ristek tidak pernah disebutkan tentang 400 orang tim bayangan ini makanya kita kaget, tiba-tiba disampaikan di forum internasional," ujarnya.
Sebelumnya shadow organization atau tim bayangan ini disampaikan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat berbicara dalam rangkaian United Nations Transforming Education Summit di markas besar PBB, pekan lalu.
Belakangan tim bayangan ini menjadi polemik. Dalam rapat kerja (Raker) Mendikbud Ristek Nadiem Makarim bersama Komisi X di DPR RI, Senin (26/9/2022), Nadiem mengaku salah dalam menentukan padanan kata.
Nadiem menyatakan tim bayangan tersebut merupakan bagian dari mitra kerja Kemendikbud Ristek di bawah PT Telkom GovTech Edu, vendor yang dikontrak Kemendikbud Ristek.
Baca Juga: 9 Bulan Gaji Tak Dibayar, Guru PPPK Lampung Mengadu ke Hotman Paris
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.