JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin meningitis sebagai prasyarat seorang calon jemaah umrah ke tanah suci kini sedang langka di beberapa wilayah di Indonesia. Lantas, kenapa vaksin meningitis diwajibkan untuk umrah?
Dilansir dari penjelasan Nur Annisa Laras Fikria dan dr. Muhammad Hafiz SpPD di situs resmi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) tentang vaksin Meningitis bagi calon jemaah umrah, ternyata Arab Saudi dikenal sebagai daerah endemis meningitis meningokok.
Meningitis meningokok ini sendiri kali pertama ditemukan di Arab Saudi pada kasus jemaah haji. Hal itu terjadi pada tahun 1987.
Untuk itulah, jemaah dari seluruh dunia dalam jumlah besar dari berbagai negara menjadi salah satu risiko penularan penyakit berbahaya ini. Arab Saudi lantas mengeluarkan kebijakan vaksin meningitisi untuk mencegah penularan penyakit itu. Lantas, apa itu penyakit meningitis?
Penyakit meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Penyebabnya dapat berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meningitis bakteri salah satunya disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan saat batuk/bersin.
Adapun gejala meningitis, antara lain nyeri kepala hebat, demam, mual, muntah, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Meningitis dapat menimbulkan gejala sisa pada gangguan sistem saraf sehingga penderitanya dapat mengalami gangguan jangka panjang yang dapat berupa kognitif, gangguan bicara, gangguan penglihatan, ketulian, kelumpuhan hingga kematian.
Meskipun meningitis dapat menyebabkan kecacatan serta mengancam nyawa, penyakit ini secara efektif dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
Vaksin dapat membantu tubuh memproduksi antibodi untuk melawan bakteri penyebab meningitis.
Baca Juga: Kisah Jemaah Umrah Cari Vaksin Meningitis Sampai Luar Kota, Eh Dapat Lebih Mahal
Sumber : Kompas TV/rs.ui.ac.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.