JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil survei Charta Politika terbaru menyebutkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi kandidat terkuat sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya pun menjelaskan awal mula melambungnya elektabilitas Ganjar hingga dapat menggeser Prabowo Subianto yang sebelumnya selalu kokoh di puncak bursa calon presiden.
Menurutnya, hal tersebut bermula pada pertengahan 2021, saat Ganjar yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tidak diundang dalam agenda yang melibatkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Jawa Tengah, pada Mei 2021 lalu.
Agenda dimaksud yakni pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 oleh Puan.
"Ini yang menarik kalau bicara tren, memang sebetulnya semenjak 2021 pertengahan sampai akhir di situlah terjadi perubahan besar khsusnya pada peringkat satu dan peringkat kedua. Yang tadinya jauh sekali pak Prabowo di peringkat satu, Mas Ganjar mulai masuk antara peringkat satu ataupun dua," kata Yunarto dalam Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (22/9/2022).
"Dan kalau kita lihat ini menarik, kenapa? Ini terkait dengan pertama kali mas Ganjar naik itu setelah peristiwa atau kejadian PDIP di Jawa Tengah. Ketika kita tahu Ganjar tidak diundang, terjadi di pertengahan 2021."
Bukan sekali itu saja Ganjar tak diundang di acara partainya sendiri yang dihadiri Puan.
Terbaru, Ganjar juga tak diundang dalam acara konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang digelar di Semarang, Minggu (18/9). Padahal, acara itu dihadiri oleh bupati dan wali kota di Jateng dari PDI-P, serta Puan Maharani.
Namun menurut penuturan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Bambang Wuryanto, Ganjar tak diundang karena acara tersebut memang hanya melibatkan kepala daerah pada level bupati dan wali kota.
Di sisi lain, selain sering tak diundang dalam acara partainya sendiri, Ganjar juga beberapa kali disentil elite PDI-P, tak terkecuali oleh Puan Maharani.
Baca Juga: Pesan Megawati ke Ganjar dan 92 Kepala Daerah Asal PDIP: Fokus Kerja, Hindari Perilaku Koruptif!
Peristiwa tersebut pun membuat partai banteng diterpa isu ketegangan antara Puan Maharani dengan Ganjar.
Meski demikian, Yunarto mengatakan isu konflik antara Ganjar dengan PDIP ini justru yang membuat elektabilitas Ganjar selalu tinggi di berbagai lembaga survei termasuk Charta Politika Indonesia.
"Artinya yang ingin saya katakan adalah Ganjar 'diuntungkan' secara tidak langsung dengan adanya konflik dari partai itu," ujarnya.
"Dan memang setelah itu, Ganjar di berbagai lembaga survei termasuk Charta Politika peringkat satu."
Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan merupakan tiga nama teratas dengan tingkat elektabilitas calon presiden 2024 pilihan publik.
Dalam rilisnya yang digelar secara daring, Kamis (22/9/2022), Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyebut pada simulasi pertanyaan tertutup terhadap 10 nama tokoh yang kerap diisukan maju dalam Pilpres 2024, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 31,1 persen.
"Mas Ganjar sudah melampaui angka 30 persen, ada di angka 31,3 persen," kata Yunarto pada jumpa pers secara daring yang juga dipantau KOMPAS.TV.
Di peringkat kedua, ditempati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan memperoleh elektabilitas sebesar 24,4 persen. Menyusul di peringkat ketiga, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Anies naik 1 persen, menjadi 20,6 persen," ujarnya.
Baca Juga: 3 Besar Elektabilitas Capres 2024 Survei Charta Politika: Ganjar Teratas, Disusul Prabowo dan Anies
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.