JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengusaha Robert Priantono Bonosusatya membantah memfasilitasi jet pribadi untuk Brigjen Pol Hendra Kurniawan saat kunjungi keluarga Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi.
Robert pun mengatakan, pernyataan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso sebagai keterangan yang tidak benar.
“Berita itu tidak bener,” ucap Robert saat dikonfirmasi perihal tudingan fasilitasi Brigjen Pol Hendra Kurniawan dengan pesawat pribadi oleh Jurnalis KOMPAS TV, Cindy Permadi, Selasa (20/9/2022).
Meski demikian, Robert Priantono Bonosusatya tidak membantah jika dirinya mengenal Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Menurutnya, perkenalannya dengan Brigjen Pol Hendra Kurniawan sudah berlangsung selama 7 tahun atau sejak berpangkat AKBP.
“Kenal. Sudah lama sejak AKBP. Mungkin 7 tahun lalu,” kata Robert.
Baca Juga: Demokrat Bantah SBY Pernah Atur Pilpres 2009: Buktinya Mega Jalan Sama Prabowo, JK dan Wiranto
Namun, lanjut Robert, kendati mengenal Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dirinya sudah lama tidak pernah melakukan komunikasi.
“Waduh sudah tidak komunikasi lagi. Lama sekali,” ujar Robert.
Lantas dikonfirmasi, apalah dirinya akan mengambil langkah hukum dengan keterangan yang disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso.
Robert mengaku masih menimbang manfaat pelaporan itu jika dilakukannya kepada Sugeng Teguh Santoso.
“Lagi berpikir dulu. Apa ada gunanya,” kata Robert.
Sebelumnya, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meminta Tim Khusus Polri menjelaskan keterlibatan nama RBT dan YS, yang kemudian diketahui Robert Priantono Bonosusatya dalam kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
Baca Juga: Keluarga Brigadir J Bantah Menyerah Hadapi Ferdy Sambo: Kami Masih Konsisten Perjuangkan Keadilan
IPW mendesak Tim Khusus Polri membongkar peranan Robert Priantono Bonosusatya, menyusul kabar pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp155 triliun oleh PPATK dari judi online.
“Pasalnya, Brigjen Pol Hendra Kurniawan diketahui pada tanggal 11 Juli 2022, diperintah atasannya Irjen Ferdy Sambo, yang saat itu Kadiv Propam Mabes Polri ke Jambi menemui keluarga Brigadir Yosua guna memberikan penjelasan atas kematian ajudannya tersebut,” ucap Sugeng.
“Mantan Karo Paminal Divpropam Polri itu bersama-sama Kombes Pol Agus Nurpatria, Kombes Pol Susanto, AKP Rifazal Samual Bripd Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT.”
Selain itu, Sugeng menambahkan IPW juga mencium aroma amis keterlibatan Robert Priantono Bonosusatya dan YS dalam kasus Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.
Baca Juga: Polri: PTDH Ferdy Sambo Diputus Kolektif Kolegial, Bersifat Final dan Mengikat
“Lantaran, selain RBT, nama YS, muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” ujarnya.
Sugeng mengungkapkan, nama Robert Priantono Bonosusatya, dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan.
Bahkan terkait nama tersebut, kata Sugeng, almarhum Neta S Pane yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Presidium IPW sudah pernah memberikan catatan kepada Tim Satgasus Merah Putih Polri.
“Satgasus Merah Putih yang selama ini sigap memburu bandar narkoba, tapi impoten dalam memberangus bandar judi online,” kata Sugeng meniru pernyataan Neta Pane ketika itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.