JAKARTA, KOMPAS.TV- Kabar yang mengejutkan bagi keluarga Iwan Boedi. Pagi itu seharusnya ia berangkat ke sebuah seminar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tapi ternyata, ia tak pernah lagi kembali ke rumah.
Sementara disebutkan hanya ada satu CCTV yang menangkap pergerakan Iwan dari rumahnya di kawasan Tembalang menuju ke Kota Semarang, Jawa Tengah. Yakni di pertigaan Akademi Kepolisian (AKPOL) atau kawasan Gajahmungkur, di Semarang. Belakangan saya mengetahui bahwa Polrestabes Semarang, telah mendapatkan sejumlah CCTV, bahkan pergerakan Iwan Boedi, hingga ke Pantai Marina, yang berupa tanah kosong dan alang - alang di Semarang, Jawa Tengah.
"Ada, kami sudah mengumpulkan sejumlah bukti CCTV di sekitar tempat ini, Ungkap Kombes Irwan Anwar kepada saya di Program AIMAN, Kompas TV, yang tayang setiap Senin pukul setengah sembilan malam.
Iwan Sang Pegawai Pemkota yang Jadi Saksi Kunci Korupsi
Iwan, seorang pegawai Eselon IV di Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi sejumlah bagian tubuh hilang, yakni kepala, kedua tangan, hingga kaki bagian kanan.
Baca Juga: Menjadi Jurnalis Membuka Mata Saya sebagai Ayah & Suami | Podcast Aiman Witjaksono S2 #3
Dua bagian tubuh yang belum ditemukan yakni Kepala dan kaki. Kedua tangan sempat ditemukan berjarak sekitar 10 meter dari tempat di mana jenazahnya ditemukan pertama kali dalam kondisi terbakar.
"Ada kemungkinan, bagian tubuh ini di buang oleh yang pelaku, karena diduga tidak terbakar sempurna" Kata Kapolrestabes Semarang kepada saya.
Kepala dan Kaki Masih Hilang
Saya sendiri ikut dalam proses pencarian sejumlah bagian tubuh yang hilang. Tiga jam ikut pencarian bersama jajaran Kepolisian Polrestabes Semarang dan Polsek setempat, juga dibantu Satpol PP Pemerintah Kota Semarang. Saya melihat bagaimana alang - alang di sana sangat tinggi, mencapai 5 meter.
Proses pembukaan jalur alang - alang untuk mencari bagian tubuh, menjadi bagian pertama yang dilakukan oleh petugas gabungan di sana.
Tapi sayang, pencarian hanya menemukan yang diduga bagian tulang rusuk dari korban.
Iwan Boedi, sedianya diperiksa pada keesokan hari sebelum ia dinyatakan hilang pada 24 Agustus 2022 lalu. Mayatnya ditemukan pada 2 pekan kemudian, yakni 8 September 2022 di Pantai Marina, Semarang.
Baca Juga: Eksklusif, Aiman Ke Kantor ACT - AIMAN
Iwan dilaporkan anggota masyarakat atas sebuah kasus dugaan korupsi yang terjadi pada tahun 2010 silam.
Ketua Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme Ronny Maryanto, menyebut ada dugaan Paulus Iwan Boedi Prasetjo (51) sengaja dibunuh untuk menutupi kasus dugaan korupsi agar tidak merembet ke oknum pejabat.
Ronny mengatakan, selama ini Iwan tidak memiliki masalah dengan orang lain.
Hal itu, kata dia, juga disampaikan oleh keluarga Iwan.
Satu-satunya persoalan yang dihadapinya adalah kasus dugaan korupsi, yang rencananya Iwan akan dipanggil sebagai saksi dalam kasus itu.
“Ini kan juga kalau dirunut benang merahnya juga akan nyambung, apalagi ini kasus tidak kecil, Rp3 miliar, yang hanya digunakan sekitar Rp300-400 juta, kata Ronny.
Ronny menduga, jika Iwan membongkar kasusnya, maka ada oknum lain yang bisa terseret kasus ini.
“Ini uang ini ke mana, sejak 2010 ini kan. Sejak 2010 sampai saat ini, uangnya ke mana saja. Kami menduga juga ada oknum-oknum (lain) yang juga di balik kasus ini ,” ucap Ronny di KompasTV.
Selain Kasus Korupsi, Ada Kemungkinan Motif Pribadi?
Lalu apa motifnya?
Ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama adalah soal korupsi yang seperti dikatakan Ronny. Meski tak menutup pula kemungkinan kedua yakni motif pribadi.
Kapolrestabes Semarang yang saya tanyakan soal ini, mengamini, kedua motif ini. Meski semuanya harus berbasis penyelidikan yang ilmiah.
Apa pun, rasanya tidak akan lama lagi, kasus ini akan terbongkar. Karena mudah sesungguhnya, jika sudah ditemukan CCTV di sekitar TKP. Polisi memiliki caranya sendiri untuk membuktikan siapa pelakunya, termasuk orang - orang yang berada di sekitar lokasi pembunuhan.
Apalagi dugaan kuat mengarah, Iwan dieksekusi di lokasi kejadian Pantai Marina, Semarang.
Kita tunggu perkembangannya. Jangan sampai ada keadilan yang tertunggak. Terlebih jika menyangkut persoalan korupsi yang bisa jadi melibatkan sosok berkuasa di dalamnya!
Saya Aiman Witjaksono,
Salam!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.