"Sebagaimana di undang-undang dasar 1945 Pasal 34 bahwa fakir miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh negara. Jadi itu lah konsepnya," tegasnya.
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sentilan keras terkait BLT BBM ini disampaikan AHY dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).
AHY menyebut bahwa program BLT di masa pemerintahan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), banyak dikritik. Kini, program itu dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.
"Dulu dihina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT? Hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain," kata AHY.
"Padahal, itu lah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?."
Meski begitu, AHY mengapresiasi sikap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang kembali mengunakan BLT untuk mengamankan perekonomian nasional akibat kenaikan harga BBM.
"Sekarang BLT? It's okay, sesuatu yang bagus kalau dilanjutkan kan enggak apa-apa, enggak usah malu-malu juga," tegas AHY.
Sepert diketahui, pemerintah saat ini memberikan BLT BBM sebesar Rp600 ribu kepada 20,65 juta rakyat miskin.
Tak hanya itu, BLT subsidi gaji juga diberikan leh pemerintah sebesar Rp600 ribu ke 16 juta pekerja.
Baca Juga: Deretan Sindiran AHY ke Pemerintahan Jokowi, soal Gunting Pita hingga Nangis saat Harga BBM Naik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.