JAKARTA, KOMPAS.TV - Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripka Ricky Rizal, mengaku tidak tahu soal peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.
Demikian pengakuan Bripka Ricky Rizal tersebut disampaikan kepada kuasa hukumnya, Erman Umar.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Perintahkan Cekal Anggota yang Terlibat Konsorsium 303
Erman mengatakan Bripka Ricky awalnya sempat dipanggil oleh atasannya Irjen Ferdy Sambo setelah baru saja pulang dari Magelang.
Setelah itu, kata Eeman, Bripka Ricky menemui Irjen Ferdy Sambo di rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan itu, lanjut Erman, Bripka Ricky ditanya oleh Ferdy Sambo mengenai peristiwa dugaan pelecehan seksual yang disebut dilakukan oleh Brigadir J terhadap istrinya Putri Candrawathi di Magelamg.
"Kan di Saguling itu dipanggil. Dipanggil, dia (Ferdy Sambo) tanya, 'apa kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang, kamu tahu enggak?', (kemudian dijawab) Bripka Ricky 'Enggak tahu'," kata Erman dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (8/9/2022).
Baca Juga: Tanpa Didampingi Pengacara, Keluarga Brigadir J Diperiksa Tim Mabes Polri Soal Laporan Palsu
Kemudia, Erman mengatakan, bahwa Ferdy Sambo menyampaikan bahwa istrinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.
Saat menyampaikan hal tersebut, kata Erman, Ferdy Sambo disebut sempat terguncang. Dia tidak kuasa menahan tangisnya dalam perbincangan itu
Selain itu, Erman menyebut bahwa Ferdy Sambo tampak sangat emosi. Erman mengatakan Bripka Ricky yang melihat kejadian itu merasa tidak biasa-biasanya Ferdy Sambo sampai terguncang seperti itu.
"Ini Ibu (Putri Candrawathi) dilecehkan. Dan itu (Ferdy Sambo) sambil menangis dan emosi. (Lalu dijawab Bripka Ricky) 'saya enggak tahu Pak'," ujar Erman.
Baca Juga: Dalih Ferdy Sambo Tak Mau Mengaku Bunuh Brigadir J Diungkap Kapolri: Namanya Juga Mencoba Bertahan
"Saya sempat bilang kenapa? Setelah itu apa yang kamu rasakan? (kata Bripka Ricky) saya melihat bapak memang terguncang. Saya melihat bapak menangis. Enggak biasa gitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian (pelecehan seksual), padahal saya ada di sana."
Setelah pembicaraan tersebut, Erman menambahkan, Irjen Ferdy Sambo kemudian meminta kepada Bripka Ricky untuk menembak Brigadir J.
Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Bripka Ricky Rizal. Kepada Ferdy Sambo, kata Erman, Bripka Ricky beralasan tidak berani melakukan penembakan tersebut.
"Ya udah kalau gitu baru dilanjutin, 'kamu berani nembak? Nembak Yosua?'. Dia bilang 'saya enggak berani Pak, saya enggak kuat, enggak berani Pak'," kata Erman.
Baca Juga: Jenderal Listyo Sigit Jawab Isu Ada Perpecahan di Tubuh Polri Gara-gara Kasus Ferdy Sambo
Karena Bripka Ricky menyatakan tidak berani, Erman menambahkan Ferdy Sambo kemudian meminta Bripka Ricky untuk memanggil ajudan lainnya yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.
"Ya udah kalau gitu kamu panggil Richard". Richard di bawah, naik ke atas," ucap Erman.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.