JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, menyatakan pihaknya mendukung langkah dari Ponpok Pesantren Modern Darussalam Gontor (Ponpes Gontor) dalam upaya menyelesaikan kasus kekerasan menimpa santri mereka yang tewas diduga dianiaya santri senior.
Santri itu bernama AM, santri Ponpes Gontor 1, Ponorogo, Jawa Timur, dan berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Ia meninggal dunia pada 22 Agustus 2022.
Anwar Abbas menyebut, pihaknya mendukung tindakan tegas Pimpinan Ponpes Gontor terhadap oknum santri diduga sebagai pelaku penganiayaan.
"MUI menghargai dan mendukung penuh langkah-langkah pimpinan pondok yang telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dengan memecatnya sebagai santri dan mengeluarkannya dari pondok," kata Buya Anwar Abbas, sapaanya, dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga: Ternyata Santri Gontor yang Dianiaya Senior Ada 3 Orang, 1 Tewas dan 2 Lainnya Luka-luka
Anwar menyampaikan bahwa MUI berharap pimpinan pondok dapat menyelesaikan kasus dengan pihak keluarga korban sebaik-baiknya dan searif-arifnya.
Diselesaikan, lanjut Anwar, sesuai dengan watak dan jati diri pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tunduk dan patuh kepada hukum yang berlaku.
Langkah-langkah seperti itu, lanjut dia, bernilai penting untuk dilakukan Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor agar peristiwa serupa tidak terulang kembali dan proses pendidikan serta proses belajar-mengajar di ponpes tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Anwar menyampaikan belasungkawa dari MUI atas meninggalnya salah satu santri Ponpes Gontor Albar Mahdi (AM) yang diduga disebabkan penganiayaan oleh oknum santri senior. Menurut dia, kejadian ini sangat memprihatinkan dan patut disesali.
"Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan patut disesali," ujarnya.
Baca Juga: Terungkap Pemicu Santri Gontor Tewas Dianiaya, Diduga Salah Paham karena Alat Perkemahan
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV Selasa (6/9), Ponpes Gontor mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri Albar Mahdi/AM (17) oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang, Sumatera Selatan, itu meninggal dunia.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Juru Bicara Ponpes Darussalam Gontor Ustadz Noor Syahid, di Ponorogo, Jawa Timur.
Sejauh ini, tambah dia, Ponpes Gontor telah mengambil tindakan tegas terhadap para terduga pelaku dengan mengeluarkan santri yang terlibat kasus penganiayaan itu.
Pada Rabu (7/9), aparat Kepolisian Resor Ponorogo menggelar prarekonstruksi kasus tersebut.
Reka kejadian awal itu dilakukan di titik-titik lokasi kejadian penganiayaan hingga saat santri Albar Mahdi mulai dievakuasi ke pos kesehatan pondok dan akhirnya dibawa ke IGD rumah sakit.
"Total ada 50 adegan dilakukan saksi dan peran pengganti korban dalam prarekonstruksi,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono.
Baca Juga: Ponpes Gontor Buka Pintu Lebar Untuk Polisi Usut Tuntas Kasus Kematian Santrinya
Selain remaja berinisial AM (17) yang dilaporkan tewas, ada dua orang santri lainnya yang menjadi korban penganiayaan.
"Total ada tiga santri termasuk korban AM, namun yang dua santri luka-luka," tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.