Kompas TV nasional peristiwa

PKS Tolak Harga Baru BBM: Kenaikan BBM Ini Terlalu Banyak Alasan untuk Ditolak

Kompas.tv - 6 September 2022, 17:58 WIB
pks-tolak-harga-baru-bbm-kenaikan-bbm-ini-terlalu-banyak-alasan-untuk-ditolak
Ilustrasi BBM. Meski mengalami kenaikan harga BBM, Indonesia tak menjadi negara dengan harga BBM termahal. (Sumber: Shutterstock Via Kompas.com)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi VII dari Fraksi Keadilan Sejahtera (PKS) Nurhasan Zaidi menegaskan tidak sepakat dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Pernyataan itu disampaikan Nurhasan Zaidi saat menemui masa aksi yang melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, Selasa (6/9/2022).

“Di komisi VII harus menjadi catatan penting, saya sampaikan catatan ini tidak ada kesepakatan dalam Komisi VII untuk kenaikan BBM,” ucap Nurhasan Zaidi kepada Jurnalis KOMPAS TV Abel Insani.

“Untuk itu apa yang disampaikan barusan oleh rekan saya, bahwa kenaikan BBM ini terlalu banyak alasan untuk ditolak, sekali lagi kenaikan BBM ini terlalu banyak alasan untuk ditolak.”

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, PKS Walk Out dari Paripurna DPR

Berangkat dari sikap menolak itu, Nurhasan Zaidi mendesak pemerintah mengevaluasi ulang kenaikan harga BBM.

“Kenaikan BBM ini kita tolak dan pemerintah melakukan evaluasi ulang terhadap kenaikan BBM ini,” kata Nurhasan Zaidi menegaskan. "Itu sikap kami."

Perihal kenaikan harga BBM, PKS telah menyatakan penolakannya dalam sidang paripurna di DPR dengan walkout.

PKS bahkan menunjukkan kertas bertuliskan tolak kenaikkan harga BBM dan berjalan keluar ruang sidang paripurna sambil menyerukan tolak kenaikan harga BBM.

“PKS menolak kenaikan harga BBM,” tegas Amin AK dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Masni Rahmawatii, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Terungkap, BBM Bersubsidi Dioplos Dijual ke Korporasi hingga Lintas Provinsi

Amin lebih lanjut menyampaikan, PKS bahkan sejak awal rencana kenaikan BBM sudah menolak. Sebab, kata Amin, kenaikan harga BBM memiliki efek multilayer di antaranya ke harga bahan pokok, transportasi hingga pendidikan.

“Jauh hari sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, PKS sudah mewarning dan menolak kenaikan harga BBM,” ujar Amin.

“Efek dari kenaikan harga BBM ini memiliki efek multilayer, naik harga bahan pokok, transportasi pendidikan dan lain.”

Sebagaimana diberitakan, pemerintah pada Sabtu (3 September 2022) telah menaikan harga BBM.

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu/liter. Lalu, solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter dan Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

Baca Juga: Kapolda Jateng Bongkar Modus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi: Modifikasi Truk, Timbun, hingga Oplos

Jauh sebelum kenaikan diputuskan, Presiden Jokowi mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502, triliun, dan angka ini diprediksi akan meningkat terus.

“Tapi ini yang harus kita ingat, subsidi kita ke situ bukan besar, besar sekali. Bisa dipakai untuk membangun ibu kota satu, karena angkanya sudah Rp502 triliun. Ini yang kita harus ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini?” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Rakernas II PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

“Kalau kita nggak ngerti angka-angka, tidak merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini.”

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x