Kompas TV nasional sosial

Guru Besar Unpad Sebut Ada 4 Faktor yang Bisa Sebabkan Hubungan Panglima TNI dan KSAD Bermasalah

Kompas.tv - 5 September 2022, 20:18 WIB
guru-besar-unpad-sebut-ada-4-faktor-yang-bisa-sebabkan-hubungan-panglima-tni-dan-ksad-bermasalah
Ada empat hal atau faktor yang dapat menyebabkan hubungan antara Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bermasalah, salah satunya adalah faktor politis. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Isu hubungan tak harmonis antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mencuat dalam rapat Komisi I DPR dengan Panglima TNI di Gedung DPR, hari ini, Senin (5/9/2022).

Menurut guru besar ilmu politik dan keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Muradi, ada empat faktor yang dapat menyebabkan hubungan Panglima TNI dan KSAD bermasalah, salah satunya adalah faktor politis.

“Alasan pertama soal politis. Saya kira problem Pak Dudung dengan Panglima ini, saya menduga, pertama, alasan politis,” tutur Muradi dalam dialog Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin.

“Kedua, ada alasan ekonomi. Ketiga, alasan psikologis, dan keempat adalah personal.”

Dalam konteks hubungan antara Jenderal Andika dan Jenderal Dudung, ia menduga lebih ke arah politis daripada psikologis maupun personal.

Baca Juga: Panglima TNI Jawab Isu Tidak Harmonis dengan KSAD Dudung: Dari Saya Tidak Ada

Profesor Muradi, guru besar ilmu politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Senin (5/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar tayangan KOMPAS TV)

Karena, kata Muradi, isu Andika akan diusung dalam pemilihan presiden-wakil presiden (capres-cawapres) setelah purnatugas, cukup mengganggu psikologi sejumlah kepala staf angkatan di TNI, termasuk KSAD.

“Akan mengganggu juga sebenarnya psikologis dari kepala staf, termasuk Pak Dudung.”

“Kedua, kalau soal hubungan ini agak merenggang, sebenarnya kalau kita lihat mundur pada Februari 2022, ada laporan dari komunitas atau masyarakat terkait dengan pencemaran agama dan sebagainya,” tambahnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x