Baca Juga: Sebut Ferdy Sambo Bos Mafia, Ketua Komnas HAM: Dia Mampu Mengendalikan Puluhan Polisi
“Kita sepakat untuk meninjau kembali 2 perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat di perbatasan yaitu Border Crossing Agreement (dicek lagi) dan Border Patrol agreement,” ucap Jokowi.
“Kita juga berkomitmen mempercepat perundingan delimitasi batas landas kontinen berdasarkan UNCLOS 1982.”
Kemudian keempat, Jokowi menyampaikan Indonesia juga melakukan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan dengan Filipina. Dengan cara mendorong penguatan kerja sama untuk keselamatan dan keamanan perairan di wilayah perbatasan.
“Saya sangat menghargai telah dilakukannya penandatanganan agreement on kooperatif activities in the field of defense and security,” ucap Jokowi.
“Saya senang kita telah memperbarui Trilateral Cooperative Agreement (TCA) antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia Karena sangat penting dalam mengamankan jalur perairan dari ancaman penyanderaan dan penculikan.”
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Nilai Kasus Brigadir J Belum Transparan
Terakhir dalam bahasan di pertemuan dengan Presiden Filipina Ferdinan Marcos Junior, adalah soal kerja sama kawasan. Bagaimana memperkokoh ASEAN dan implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) saya tekankan mengenai pentingnya memperkokoh sentralitas dan kesatuan ASEAN.
“Indonesia ingin memastikan agar ASEAN terus menjadi lokomotif stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan ASEAN, harus mampu mengatasi berbagai tantangan kedepan dan memperkokoh penghormatan terhadap piagam ASEAN,” ujar Jokowi.
“Dan untuk memperkuat sentralitas ASEAN saya menggarisbawahi pentingnya implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) melalui kerja sama yang konkret dan inklusif.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.