Antibodi atau kekebalan masyarakat yang tinggi didorong oleh vaksinasi pada November-Desember 2021 dan Januari 2022, serta terjadinya infeksi Omicron yang tinggi pada Februari-Maret 2022.
"Itu sebabnya kenapa untuk kasus gelombang BA.4, BA.5 yang di Jepang, Eropa, Amerika itu meningkatkan kasus konfirmasi tinggi sekali, di kita tidak, karena level imunitas masyarakat Indonesia sudah sangat tinggi," ujarnya.
Baca Juga: PM Jepang Positif Covid-19, Rencana Perjalanan Dibatalkan
Menkes mengungkapkan, kadar antibodi masyarakat Indonesia yang tinggi saat ini perlu dijaga untuk menghadapi gelombang baru yang diperkirakan akan terjadi dalam enam bulan ke depan.
"Nah sekarang ujiannya adalah enam bulan lagi," tuturnya.
"Kita harus menjaga level imunitas masyarakat setinggi sekarang," imbuhnya.
Pemerintah akan kembali melakukan sero survey pada November mendatang untuk melihat daerah-daerah mana saja yang tingkat imunitas masyarakatnya menurun serta orang-orang yang berisiko tinggi dan perlu mendapatkan vaksinasi.
Budi menyebut langkah tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan, mempersiapkan, dan memperbaiki kadar imunitas masyarakat.
"Insyaallah kalau nanti ada varian baru, mudah-mudahan tidak, kalau ada varian baru di bulan Januari, Februari, Maret, imunitas populasi masyarakat Indonesia itu tetap tinggi," kata Budi.
"Idealnya sama seperti sekarang lah, 98 persen ke atas, sudah tetap memiliki imunitas di atas 2000 unit per mililiter, sehingga kita bisa lihat case-nya ya tetap landai seperti sekarang," jelas dia.
Baca Juga: Joe Biden akan Bebankan Biaya Vaksin Hingga Tes Covid Ke Warga Amerika Serikat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.