"Ini terlihat dari tren dukungan untuk Jokowi dan Ganjar yang secara konsisten memiliki pola berkebalikan dari survei ke survei," kata Deni.
Ketika suara Jokowi turun, kata dia, dukungan untuk Ganjar naik. Dalam 5 bulan terakhir dukungan kepada Jokowi turun dari 20,1% menjadi 12,5% (turun 7,6%), sebaliknya dukungan spontan untuk Ganjar naik dari 10,3% menjadi 17,6% (naik 7,3%).
Dalam format pertanyaan semi terbuka dengan daftar 43 nama, Ganjar juga mendapat dukungan terbanyak 25,5%, disusul Prabowo 16,7%, Anies Baswedan 14,4%, Ridwan Kamil 6%, AHY 3,8% dan nama-nama lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 15,1%.
Ganjar masih konsisten unggul atas nama-nama lain dalam berbagai simulasi pilihan tertutup.
Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 11 nama, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 27,1%, disusul Prabowo 19%, Anies Baswedan 15,6%, Ridwan Kamil 8,5%, AHY 3,5%. Nama-nama lain di bawah 3%: Erick Thohir 2,3%, Khofifah Indar Parawansa 2,2%, Puan Maharani 2%, Sandiaga Uno 1,9%, Andika Perkasa 1,9%, Airlangga Hartarto 0,8%. Yang belum tahu 15,3%.
Sementara pada simulasi pilihan tertutup terhadap 3 nama, Ganjar mendapat dukungan 32%, disusul Prabowo 30,8%, dan Anies 21,9%. Yang belum tahu 15,3%.
Dari data ini, Deni menyimpulan bahwa Ganjar Pranowo adalah tokoh yang paling potensial dalam Pilpres mendatang.
“Dukungan kepadanya terus naik, dan dalam survei terakhir (Agustus 2022) ia unggul atas nama-nama lainnya,” ujarnya.
Survei SMRC ini dilakukan pada 5-13 Agustus 2022 menggunakan metode wawancara lapangan.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Baca Juga: PDIP Jawab Isu Jokowi Dukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.