JAKARTA, KOMPAS.TV – Kebakaran yang terjadi di Simprug, Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022) siang, bukan pertama kali terjadi.
Seorang warga yang diwawancarai oleh Kompas TV, mengaku tinggal di RT 10, di dekat lokasi kebakaran yang terjadi dua tahun lalu.
“Saya tinggal di RT 10, di ujung kebakaran yang dua tahun lalu,” ucapnya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (21/8/2022).
“Saya dari rumah kawan saya, saya belum ketemu orangnya,” imbuhnya.
Menurut warga tersebut, dirinya datang untuk membantu warga lain yang terdampak kebakaran.
Sementara, warga lainnya, Agus Lomboan, menjelaskan hal senada.
Baca Juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk di Simprug Kebayoran Lama
Menurut Agus, beberapa tahun lalu kebakaran juga pernah melanda lokasi di sekitar titik kebakaran saat ini.
“Ini kan sudah pernah terbakar, habis di sini. Di sini dulu pernah, tapi sudah lama sekali. Di sini sekitar lima tahun lalu pernah terbakar.”
Menurutnya, sebagian besar warga sudah paham risiko kebakaran, terlebih daerah ini merupakan kawasan padat penduduk.
“Kita enggak bisa menutup mata, permukiman padat, dan sistem di permukiman padat juga kan ada kompor, ada listrik,” tuturnya.
‘Warga juga sudah tahu, warga mencoba untuk memperhatikan ha tersebut. Pemerintah lah yang bisa coba membantu, misalnya apakah ini dibuat gang yang bagus.”
Sementara itu Atun, warga setempat yang rumahnya habis terbakar, berharap agar pemerintah secepatnya membangun posko dan memberi bantuan.
“Saya tinggal di RT 8 RW 8. Rumah saya ada di tengah-tengah,” ucapnya saat diwawancari dalam program Breaking News di Kompas TV.
“Yang saya lihat sih api langsung asap tinggi, itu dari pojok. Posisi saya juga sedang masak. Saya juga udah enggak bisa nyelametin (menyalamatkan-red) apa-apa.”
Awalnya, lanjut Atun, dirinya mengira api kebakaran tidak akan mencapai rumahnya. Tetapi, perkiraannya salah, karena ternyata api menjalar dengan cepat.
“Rumah saya habis terbakar,” tegasnya.
“Maunya segera turun tangan dari pemerintah itu, jadi kita nggak terlantar. Istilahnya harus cepat bikin posko, terus bantuan-bantuan makanan, karena di sini banyak sekali anak-anak kecil.”
Saat ini, ungkap dia, yang dibutuhkan oleh warga terdampak kebakaran adalah makanan, pakaian, dan pendirian posko.
“Bingung, entar malam itu tidur di mana.”
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, pihak pemadam kebakaran menerima laporan kebakaran tersebut pada pukul 10.45 WIB, dan mulai menangani pada pukul 10.57 WIB, dan waktu mulai beroperasi pada pukul 10.59 WIB.
Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Elgeen Frydianto, di lokasi, kebakaran tersebut terjadi di salah satu gang sempit.
“Posisi dari kebakaran ini di gang sempit,” jelasnya.
“Untuk proses penanganannya hingga saat ini warga bersama petugas pemadam kebakaran mencoba untuk memadamkan api.”
Berdasarkan pantauannya, petugas pemadam kebakaran menemui sejumlah kendala untuk memadamkan api.
Baca Juga: Cegah Kebakaran Meluas, Warga Rusak Sejumlah Bangunan di Simprug, Puluhan Rumah sudah Roboh
Salah satunya adalah lokasi kebakaran yang berada di gang sempit, menyebabakan mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk menjangkau.
“Ada beberpa kendala yang masih dialami oleh pemadam kebakaran, salah satunya adalah jalan yang cukup sempit dan tidak bisa dilaluioleh mobil pemadam kebakaran.”
Saat ini api masih terus menjalar, dan sejumah rumah turut terbakar.
“Hubungan arus pendek menjadi dugaan sementara terjadinya kebakaran, yang saat ini mungkin sudah melahap puluhan rumah.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.