"Beliau selalu berpesan, jangan jadi orang yang kerja di PU tapi jadilah orang PU. Mudah-mudahan di mata Bapak Menteri (PUPR -red) almarhum papa adalah orang PU, bukan sekadar orang yang kerja di PU," kata Emil.
"Mungkin kalau di-belek, darahnya ini ada PU di dalamnya. Itulah sebabnya kami sangat terharu mengantar beliau ke kantor Kementerian Pekerjaan Umum," imbuh Emil.
Emil juga mengenang perkataan ibunya ketika ayahnya pulang larut malam setelah bekerja.
"Saya tidak mendengar keluhan, tapi ibu saya berkata bahwa inilah orang yang berdedikasi untuk negara," tutur Emil.
Baca Juga: Mengenang Sosok Achmad Hermanto Dardak di Mata Keluarga dan Kerabat
Suami dari Arumi Bachsin itu juga menambahkan, sang ayah hanya mengenang kabaikan dari kolega atau temannya, baik kawan masa kecil hingga kolega di Kementerian PUPR.
"Dari teman semasa kecil, semasa sekolah, semasa kuliah, bahkan saat berkarir di lingkungan departemen PU beliau mengingat kebaikan dan tentunya unggulan dari semua orang yang beliau kenal," tutur Emil.
"Termasuk dari Bapak Menteri," imbuhnya merujuk kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menjadi inspektur dalam upacara pemakaman ayah Emil itu.
Emil mengakui bahwa ayahnya merupakan sosok yang mencintai pekerjaan, akan tetapi setelah memiliki cucu, rupanya almarhum menunjukkan sisi lain sebagai seorang kakek.
"Kita tahunya dia cuma urusannya workaholic aja, nonton film aja yang serius kayak God Father, jadi film aja dibedahnya akademis, tapi ternyata setelah punya cucu bisa enjoy life, senang, nemenin cucunya beli mainan," tandas Emil.
Baca Juga: Mantan Wamen PU Hermanto Dardak Dimakamkan di TMP Kalibata, Menteri Basuki Jadi Inspektur Upacara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.