Adapun gejala yang dialami pasien tersebut kurang lebih sama dengan yang sebelumnya diumumkan oleh WHO.
Gejala yang dialami pasien pertama cacar monyet meliputi demam, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruam-ruam di beberapa bagian tubuh.
"Gejala di tanggal 14 (Agustus) ada demam, kemudian ada pembesaran kelenjar limfe, tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat. dan ada cacarnya atau ruam-ruam di muka, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di sekitar alat genitalia,” papar Syahril.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari, Apa Saja?
Namun, ia menegaskan pasien tersebut kondisi yang stabil dan tidak mengalami gejala yang berat.
Sebelumnya, Kemenkes telah mendeteksi adanya 23 suspek cacar monyet yang telah menjalani pemeriksaan.
Hasilnya, 22 suspek dinyatakan negatif. Sementara, satu di antaranya terkonfirmasi positif terkena virus cacar monyet.
Pihak Kemenkes lantas melakukan contact tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien monkeypox tersebut.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Satgas Monkeypox meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Baca Juga: Cacar Monyet Terkonfirmasi di Indonesia, PB IDI Minta Masyarakat Tenang, Jangan Panik
Ketua Satgas Monkeypox atau Clades PB IDI Hanny Nilasari mengingatkan, meski sudah ada kelonggaran kegiatan di berbagai tempat, masyarakat tetap perlu menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, masyarakat juga diminta selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih seperti selalu mencuci tangan setiap akan makan atau minum.
"Bagi yang merasa bergejala dapat segera berobat menemui dokter terdekat," ucap Hanny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.