JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah kereta kencana melaju dengan gagah memecah jalanan Ibu Kota, dari Monumen Nasional (Monas) menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pagi ini Rabu (17/8/2022).
Kereta ini kembali menjadi pembawa dua benda bersejarah milik negara ini, yakni Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi, dalam rangkaian upacara Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.
Kereta kencana itu bernama Ki Jaga Raksa. Kereta itu dibuat di Solo 2009 lalu.
Sejak tahun 2014 kereta kencana Ki Jaga Raksa dipercaya menjadi kendaraan yang akan membawa bendera pusaka dalam prosesi upacara kenegaraan.
Di tahun-tahun sebelumnya Ki Jaga Raksa akan membawa bendera pusaka dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana Negara untuk dikibarkan.
Namun selama pandemi Covid-19 Ki Jaga Raksa "diistirahatkan”.
Sebelum dibawa ke istana negara, kereta itu berada di Subang, Jawa Barat.
Dilansir Kompas.com, saat Rabu malam (10/8/2022) warga melepas kereta Ki Jaga Raksa ini dalam sebuah prosesi.
Banyak warga mengiringi pelepasan kereta kencana Ki Jaga Raksa di Lembur Pakuan Subang menuju Istana Negara di Jakarta.
Kereta kencana tersebut menjalani prosesi pelepasan dalam rangkaian acara Lembur Pakuan Agustusan "Ki Jaga Raksa Miang Ka Istana Negara" yang berarti Ki Jaga Raksa pergi ke Istana Negara.
Prosesi diawali dengan turunnya Ki Jaga Raksa dari Bale Pamanah Rasa yang merupakan tempatnya selama ini tersimpan.
Prosesi tersebut dipimpin Dedi Mulyadi yang merupakan anggota DPR RI sekaligus pemilik kereta kencana tersebut.
Ki Jaga Raksa sendiri secara bahasa memiliki arti Ki berarti istilah maskulin. Jaga berarti merawat dan Raksa merupakan rasa atau hati.
Ki Jaga Raksa merupakan simbol pemimpin yang menjaga, melindungi dan mengayomi rakyat dengan penuh rasa.
"Makanya, nama kereta kencana ini adalah Ki Jaga Raksa," kata Dedi Jumat (12/8/2022).
Untuk prosesi tersebut sendiri diawali dengan sambutan kereta kencana oleh sejumlah penari di pelataran Bale Pamanah Rasa.
Dalam prosesi itu, sejumlah perempuan silih berganti memukulkan halu ke lesung yang biasa digunakan petani untuk menumbuk padi.
Setelah melewati berbagai prosesi tersebut, lantas Dedi Mulyadi menyerahkan kereta kencana ke Kogartap I/Jakarta selaku pihak yang akan mengawal kereta kencana selama HUT Kemerdekaan ke-77 di Istana Negara.
Kereta kencana ini sengaja dibuat sebagai representasi dan penghormatan terhadap Raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi.
Menurut Dedi, kereta kencana ini sering dihadirkan dalam setiap acara kebudayaan hingga perayaan Hari Jadi Kabupaten Subang.
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.