JAKARTA, KOMPAS.TV - Sektor Infrastruktur menjadi salah satu fokus utama dalam era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Presiden juga terus berkomitmen untuk membangun Indonesia yang merata.
Arah pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa (Jawa sentris), atau kota-kota besar lainnya, tapi merata di wilayah pinggiran, perbatasan hingga ke pelosok desa (Indonesiasentris).
Hal disampaikannya, dalam wawancara khusus oleh Pimpinan Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra di ruang Veranda Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022), yang diterbitkan hari ini, Selasa (16/8/2022).
"Itu (pembangunan Indonesiasentris) terus digaungkan dan diwujudkan dalam sebuah pembangunan konkret, infrastruktur di pinggiran," kata Jokowi dikutip dari Kompas.id, Selasa (16/8/2022).
"Airport misalnya, di Pulau Miangas, kemudian pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Skouw, di Sota Merauke, Motaain, Motamasin, NTT kemudian di Aruk, Nanga Badau, di perbatasan Malaysia dan masih banyak yang kita perbaiki dan bangun. Bukan hanya pos perbatasannya saja, tapi juga infrastrukturnya kita bangun."
Kepala negara ini mengatakan, dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat di berbagai wilayah di Tanah Air akan merasa menjadi bagian dari Indonesia.
"Kita ingin mereka memiliki kebanggaan dan merasa memiliki negara karena merasakan pembangunannya ada," ujarnya.
Lalu apakah pembangunan dari pinggiran tersebut telah terwujud?
Terkait hal ini, Jokowi mengeklaim pembangunan fisik wilayah pinggiran dan desa melalui penyaluran dana desa telah menunjukkan hasil.
"Coba ditanyakan ke desa, misalnya. Betul-betul ada perubahan besar. Saya sering ke desa, kelihatan jalan-jalannya, infrastruktur kecil-kecil, jembatan-jembatan kemudian embung di desa," ujarnya.
Dia menambahkan, dari dana tersebut, sudah ada jalan desa yang dibangun sepanjang 227 ribu kilometer hingga embung sebanyak 4.500 unit.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.