JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Polri perlu dukungan dari luar untuk mengatasi ranjau dalam masalah besar yang dihadapi institusinya.
Meski demikian Mahfud MD tolak mendeskripsikan sebesar apa ranjau yang pada akhirnya membuat Presiden Joko Widodo sampai 4 kali menegaskan pesan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.
“Saya ndak akan menerangkannya seberapa besarnya (ranjau di internal Polri), tapi semua orang merasakan,” kata Mahfud MD dalam Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu malam (10/8/2022).
“Semua orang merasakan itu, ada ranjau dari dalam, tentang masalah-masalah besar di Polri, itu kan banyak ranjau dalam, harus perlu dukungan dari luar.”
Baca Juga: Pengacara: Ferdy Sambo Sempat Sewakan Kos untuk Keluarga Bharada E di Depok
Situasi tersebut, kemudian menjadi pertanyaan Mahfud MD kepada anggota DPR RI. Kenapa, kata Mahfud, dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo, anggota DPR banyak yang diam.
“Jadi begini saya bilang, itu DPR kok sekarang diam, wong kasus lain ribut lalu polisi bisa berubah, nah sekarang ini diam,” ujar Mahfud.
Terkait situasi tersebut, Mahfud MD membenarkan jika akhirnya Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Istana.
Dalam pertemuan dengan Kapolri, Presiden Jokowi menegaskan kasus terbunuhnya Brigadir J harus diselesaikan secepat-cepatnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.