Kalau belum ada, kata dia, maka belum bisa dikatakan terjadi pelecehan seksual terhadap PC.
Baca Juga: Selain Motif Pembunuhan Brigadir J, Dugaan Pelecehan Terhadap Istri Ferdy Sambo Belum Terjawab
Sugeng juga menegaskan, hasil pemeriksaan kondisi psikologis PC harus berasal dari psikolog independen yang ditunjuk oleh penyidik, dan bukan dari pihak keluarga Irjen Ferdy Sambo.
"Ada asesmen waktu itu dari pendamping, psikolog dari Ibu PC. (Ini) tidak bisa. Ini harus dari pihak penyidik yang independen," tegasnya.
Terkait motif, Sugeng menjelaskan bahwa di dalam peristiwa pidana, motif tidaklah penting. Ia mengatakan, perbuatan dan kehendak untuk menghilangkan nyawa orang lainlah yang menjadi poin penting.
"Itu pentingnya di sana. Motif nanti akan tergali pada proses lebih lanjut," ujarnya.
Senada dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD, Sugeng menilai, motif Irjen Ferdy Sambo dalam kasus polisi tembak polisi yang menyebabkan meninggalnya Brigadir J itu mungkin tak perlu diungkap kepada publik.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Motif Penembakan Brigadir J Sensitif, Hanya Boleh Didengar Orang Dewasa
Ia meminta publik untuk menghargai keputusan pihak berwenang yang tidak mengungkapkan motif tersangka, demi kebaikan keluarga korban maupun tersangka.
"Motif ini mungkin tidak perlu disampaikan, karena seperti Pak Mahfud bilang, hanya untuk konsumsi orang dewasa, mungkin ini nanti akan membuat terpuruk pihak-pihak tertentu, keluarga korban, mungkin juga terkait keluarganya FS," lanjut Sugeng.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.