"Ya, tadi pak Kapolri dipanggil, pak Panglima dipanggi, pak Menko Perekonomian dipanggi, pak menteri ESDM dipanggil. Kebetulan saya dampingi terus jadi tahu," kata Pramono seusai Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8), dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Tersangka Kasus Brigadir J Bertambah, Kabareskrim Minta Publik Tunggu Gelar Perkara
“Kan presiden sudah 3 kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya."
“Itu arahan presiden sehingga tentunya Presiden mengharapkan ini bisa terselesaikan supaya citra Polri tidak babak belur seperti saat ini,” sambungnya,
Sebelumnya, Mahfud MD yang juga ketua Kompolnas menyatakan tak menutup kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini.
Mahfud juga mengapresiasi kinerja Kapolri Listyo Sigit yang cukup cepat dalam bertindak, mengingat kasus Brigadir J ini ada code of silence.
“Sebenarnya cukup cepat ya untuk kasus seperti itu yang punya code of silent di sebuah lingkungan lalu sekarang sudah 3 tersangka kemudian pejabat-pejabat tingginya sudah," kata Mahfud dikutip dari video KOMPAS.TV, Senin (8/8).
"Sudah saya kira yang dilakukan oleh Kapolri itu tahapan-tahapannya dan kecepatannya cukup lumayan tidak jelek banget kasus ini kan ya begitu ada code of silentnya psikologikal barriernya yang terbagi dua itu hirarkis dan politis jadi menurut saya teksnya sudah tepat sudah mulai terang."
Baca Juga: Bharada E Merasa Bersalah, Menyesal, dan Menangis karena Tembak Brigadir J
Brigadir J merupakan ajudan dari eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Ferdy Sambo. Dia tewas akibat luka tembak di rumah dinas Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 silam.
Sejak Kamis (4/8) silam, Ferdy Sambo dicopot dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri dan dimutasi sebagai perwirta tinggi (Pati) Pelayanan Markas Polri.
Ferdy ditangkap dan ditempatkan di Mako Brimob, Depok pada Sabtu (6/8).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.