JAKARTA, KOMPAS.TV - Tanggal 8 Agustus setiap tahun diperingati sebagai Hari Kucing Sedunia atau International Cat Day. Kucing sudah pasti tidak asing Anda jumpai di sekitar tempat tinggal Anda.
Banyak orang yang memelihara hewan ini untuk menghibur diri atau sebagai teman di rumah. Bahkan sejumlah artis mancanegara, misalnya Taylor Swift atau Lisa Blackpink, suka membagikan foto kucing peliharaan mereka di media sosial.
Sebagai hewan yang terkenal pemalas dan menggemaskan, siapa sangka kucing yang banyak dipelihara manusia saat ini dahulu merupakan hewan liar yang hidup di alam bebas.
Melansir dari Kompas.com, penelusuran masa lalu kucing telah membawa para peneliti ke perjalanan para pedagang dan kaum Viking. Pada masa itu diteliti soal awal mula hubungan kucing yang masih tergolong hewan liar dengan para petani.
Baca Juga: Ada Lho Hari Kucing Sedunia, Simak Sejarah, Twibbon dan Cara Merayakannya di Berbagai Negara
Peneliti sejarah kucing dari Institute Jacques Monod Paris, Eva Maria Geigl, mengungkapkan hasil penelitian terkait penyebaran kucing berdasarkan sejarah.
Eva bersama dengan timnya meneliti DNA mitokondria dari 209 kucing rumahan atau kucing domestik yang ditemukan di dalam 30 situs arkeologi Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Awalnya untuk membasmi tikus di ladang dan kapal.
Penelitian Eva menemukan bahwa keberadaan kucing dalam sejarah kehidupan manusia melalui jalur pertanian sudah ada sejak abad ke-18. Ia juga mengatakan, penyebaran kucing terjadi dalam dua ledakan besar.
Pertama, ketika lahan pertanian pertama kali muncul di daerah timur Mediterania dan Turki. Di situlah nenek moyang kucing domestik pertama kali ditemukan. Pada masa itu, kucing mulai diundang masuk ke area pemukiman warga untuk membantu petani mengusir tikus yang merusak biji-bijian.
Kedua, kucing menjadi hewan domestik pada sekitar abad keempat sebelum masehi dan abad keempat masehi. Para peneliti menemukan jejak kucing yang memiliki keturunan mitokondria dari Mesir muncul di sekitar Bulgaria, Turki, dan sub-sahara Afrika.
Baca Juga: Begini Cara yang Benar Memberi Makan Kucing Liar
Berbeda dari pemanfaatan kucing di Mediterania ketika kucing dipelihara petani untuk membantu menjaga lahan pertanian, di Bulgaria kucing diundang masuk ke geladak kapal dan digunakan untuk membasmi tikus.
Temuan ini dikuatkan lagi dengan penemuan berikutnya, yakni adanya kucing dengan DNA mitokondria Mesir di sebuah situs viking Jerman Utara, di sekitar tahun 700 sebelum masehi.
Dalam penelitian lain tahun 2014, ditemukan fakta bahwa kucing domestik telah dikembangbiakkan di Mesir sekitar 6000 tahun yang lalu. Penelitian ini, menguatkan penelitian milik Geigl.
Penelitian lainnya menemukan sebuah lukisan yang diperkirakan berusia sekitar 3.500 tahun menampilkan kucing di bawah sebuah kursi.
Lukisan tersebut membuktikan bahwa kucing sudah masuk menjadi bagian dari kehidupan manusia. Kucing sudah masuk ke lingkup domestik dan tinggal bersama manusia.
Baca Juga: Puluhan Kucing Ikuti Gelaran Lomba Fashion Show
Meski demikian, proses penjinakan kucing liar di masa silam masih belum bisa dipastikan. Peneliti menemukan bahwa stuktur tengkorak kucing domestik dan kucing liar ternyata sama persis, cenderung tak memiliki banyak perbedaan.
Hal tersebut menyebabkan para peneliti kesulitan menerka-nerka tahun asal ketika mereka menemukan fosil kucing dari segala penjuru dunia. Sebab, fosil yang dikira kucing domestik bisa jadi ternyata fosil kucing liar alias kucing hutan. Begitu juga sebaliknya.
Pada tahun 1983, beberapa ilmuwan menemukan tengkorak kucing di Cyprus, yang diperkirakan berasal dari 8.000 tahun yang lalu. Namun ketika itu ilmuwan masih ragu, apakah itu fosil kucing domestik, atau fosil kucing liar.
Baru pada tahun 2004, beberapa ilmuwan kembali menemukan kerangka kucing di Cyprus yang sudah berusia 1.500 tahun, yang terkubur berdekatan dengan kerangka manusia. Penemuan ini baru membuat ilmuwan yakin, bahwa setidaknya 1.500 tahun yang lalu, kucing sudah menjadi binatang domestik, bersahabat dengan manusia.
Penelitian demi penelitian dilakukan. Ilmuwan akhirnya menemukan kesimpulan bahwa persahabatan manusia dan kucing sudah berlangsung lebih lama. Ilmuwan yakin, 12.000 tahun lalu, sudah terjadi proses peleburan antara dunia kucing dan manusia, yaitu melalui jalur pertanian di Timur Tengah.
Pola bulu kucing berubah setelah dipelihara manusia
Melalui penelitian genetik yang memeriksa DNA kucing, peneliti menemukan adanya perubahan corak bulu yang cukup signifikan pada kucing liar dan kucing domestik. Sesudah tahun 1.300, pola bulu kucing terlihat sangat acak dan bervarian.
Sedangkan sebelum tahun 1.300, pola bulu kucing hampir mirip leluhurnya, yaitu bergaris-garis layaknya harimau. Perubahan pola ini diduga evolusi kucing yang terjadi selama mereka hidup beradaptasi dengan manusia.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.