Baca Juga: Kritik Anies Ubah Istilah RSUD Menjadi Rumah Sehat, Ketua DPRD: Setop Bikin Kebijakan Ngawur
Terlebih, lanjut Wasisto, setelah lengser pada Oktober 2022 mendatang, masih tersisa dua tahun hingga Pilpres 2024 digelar.
Hal ini menyebabkan Anies tidak lagi memiliki panggung usai tidak lagi memimpin Jakarta sehingga peninggalan menjadi penting.
"Makanya dengan memanfaatkan basis masyarakat yang ada, terutama kelas bawah, Pak Anies masih bisa mencoba untuk memperkuat kharismanya untuk bisa tetap dikenang," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan penjenamaan (pemberian merek atau branding-red) nama rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Mengapa penjenamaan ini dilakukan, jelas Anies, karena selama ini rumah sakit berorientasi pada kuratif dan rahabilitatif sehingga yang datang ke rumah sakit hanya orang yang sakit dengan tujuan untuk sembuh.
"Datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu, sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit," kata Anies.
Baca Juga: Anies Ganti Istilah RSUD Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Ini Perbedaannya
Namun, semenjak pandemi Covid-19, lanjut Anies, menjaga kesehatan menjadi aspek penting. Karena itulah, ia ingin peran rumah sakit bertambah.
"Aspek apa? Aspek promotif, aspek preventif, jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat," kata Anies.
Di rumah sehat ini, warga bisa datang untuk melakukan medical check up sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.