"Bagaimana pun juga para jenderal purnawirawan ini guru dari junior sekarang, tentu memiliki ilmu yang banyak dan perlu ditularkan kepada junionnya," ujar Edi.
"Sekarang ini Polri butuh dukungan dari masyarakat termasuk pada senior purnawirawan polri," sambung Edi.
Sebelumnya mantan Kabareskrim Susno Duadji menilai kasus baku tembak ini bisa cepat diungkap.
Ia mendorong penyidik untuk meneliti seluruh barang bukti, mulai dari pakaian korban, senjata api yang digunakan hingga proyektil yang ada di lokasi kejadian.
Baca Juga: Mantan Kabareskrim Sebut Wajar Masyarakat Curiga Ada Kejanggalan di Kasus Penembakan Brigadir J
Polri juga bisa meminta bantuan provider untuk mengetahui siapa saja pihak yang ada di TKP. Bahkan dapat meminta data dari handphone yang hilang.
Di sisi lain purnawirawan Komjen Pol ini menilai Bharada E merupakan orang yang "sakti".
Penilaiannya itu saat melihat Bharada E mendapat kawalan dari senironya di kepolisian saat meminta bantuan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Bahkan ada anggota yang berpangkat perwira menengah ikut mengawal Bharada E.
Padahal, menurut Susno, Bharada atau Bhayangkara Dua merupakan Tamtama tingkat satu di Kepolisian.
Baca Juga: Mantan Kabareskrim Sebut Polri Sudah Prediksi Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J Mengarah ke Siapa
Kemudian dari keterangan kepolisian, Bharada E disebut menembak ke arah Brigadir J dengan lima peluru dan mengenai tubuh Brigadir J, tetapi Bharada E lolos dari tujuh kali tembakan dari senjata api Brigadir J.
"Yang saktinya lagi saat terjadi adu tembak, Bharada E nembak lima peluru kena, kemudian dia ditembak tujuh peluru engga ada yang kena," ujar Susno Duadji, dikutip dari TribunJakarta.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.