Dua kegiatan tersebut adalah pemberian alat bantu dengar untuk 56 anak dan pemberian kacamata untuk 300 anak.
Di kesempatan yang sama, Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau jalannya operasi katarak di UPTD RSUD Lombok Timur, Sabtu untuk meninjau jalannya operasi katarak Minggu (31/7).
Ia didampingi oleh Bupati Lombok Timur M Sukiman Azmy serta Direktur Kerja Sama Antarlembaga Kompas Rusdi Amral.
Baca Juga: 300 Paket Alat Tulis Dari Pembaca Harian Kompas Diberikan Kepada Anak-Anak Tambakrejo
Menurut Risma, operasi katarak sangat ditunggu oleh masyarakat, tidak hanya di NTB, tetapi juga sejumlah tempat di Indonesia.
"Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada DKK yang telah menyelenggarakan kegiatan operasi katarak di Lombok Timur," ujarnya.
Dia menambahkan, banyak sekali daerah yang ingin mendapat layanan operasi katarak untuk memulihkan penglihatan.
"Apalagi, para lansia sudah tidak takut," ujar Risma.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Investigasi Kompas: Biaya Kuliah Diprediksi Naik 6,03% per Tahun
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Pendiri Kompas Jakob Oetama dan P.K Ojong.
DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.
Baca Juga: Rezy Adisty Ungkap Alasan Harus Operasi Payuradara Hingga Berat Badan Turun 2KG | KODE Kompas TV
Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Responden Ingin Jumlah Parpol Tak Terlalu Banyak di Pemilu 2024
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.