“Ada salah satu pendeta besar di negara ini yang menelepon abang kita, Abang Kamaruddin, setelah mendoakan kami, dia meminta untuk bisa disambungkan dengan ayah ataupun ibu dari Yoshua,” tutur Martin.
“Pendeta ini mengatakan bahwa nanti pak jika Yoshua hp-nya ditemukan, bapak akan melihat bahwa saya banyak foto dengan Yoshua.”
Kemudian melalui sambungan telepon, kata Martin, ayah Yoshua bertanya kepada pendeta tersebut tentang interaksi apa yang dilakukan dengan anaknya.
Pendeta tersebut mengatakan, Brigadir Yoshua pernah datang ke rumahnya.
“Lalu bapak ini bertanya dalam kapasitas atau pun dalam keadaan apa foto ini Pak? 'Dalam keadaan Yoshua datang ke rumah saya.' Lalu kenapa kok bisa berfoto? Siapa yang mengutus Yoshua? Ya disuruh bosnya ngirim barang,” beber Martin.
Baca Juga: IPW Dorong LPSK Libatkan TNI Lindungi Saksi Kasus Brigadir J: Saya Lihat Saksi Tidak Bebas
“Jadi ada kedekatan, nggak mungkin nggak Yoshua disuruh ngirim barang yang sifatnya personal kalau Yoshua itu tidak bisa dipercaya. Jadi stop tuduhan tanpa bukti, itu adalah mau kosong.”
Atas dasar itu, Martin pun berpesan kepada pihak yang mengaku sebagai kuasa hukum Ibu Putri Ferdy Sambo.
“Saran saya kepada orang-orang atau yang mengaku sebagai kuasa bu Putri, tolonglah bangun suatu konstruksi berpikir dengan logika yang cermat,” tegas Martin.
“Jadi tidak mungkin orang yang sedang trauma itu memberikan kalian saran untuk melaporkan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.