JAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J mengutus seorang dokter dan bidan sebagai perwakilan keluarga dalam proses autopsi Brigadir J.
Ketua tim forensik Brigadir J, Ade Firmansyah menyatakan pihaknya sengaja meminta perwakilan kelaurga Brigadir J yang memiliki latar belakang medis untuk ikut dalam proses autopsi.
Ade menjelaskan adanya perwakilan keluarga bukanlah hal yang lazim, seperti dalam ruang operasi tenti tidak ada yang masuk ke dalam.
Baca Juga: Sampel Autopsi Ulang Brigadir J Tiba di RSCM, Ini Tahapan yang Bakal Dilakukan Tim Forensik
Namun kaidah umum tersebut sementara disisihkan agar bentuk transparansi dalam proses autopsi berjalan.
"Kami ingin menunjukkan kepada seluruh masyarakat kita ini transparansi sehingga ada perwakilan keluarga yang kami undang untuk bisa jadi pengamat," ujar Ade, saat ditemui jurnalis Kompas TV di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kamis (29/7/2022).
Ade menambahkan perwakilan ini nantinya dapat memberikan penjelasan kepada keluarga dan pengacara dalam proses autopsi tidak ada yang ditutup-tutupi oleh tim forensik dan juga tidak ada intervensi dari pihak manapun.
Sedangkan alasan perwakilan keluarga harus berlatar belakang medis agar persepsi saat proses autopsi berjalan seiringan.
Baca Juga: Kuasa Hukum Unggah Momen Video Call Brigadir J Menangis dengan Kekasih Ungkap Ancaman
Sebab pandangan masyarakat awam dengan seseorang yang punya latar belakang medis bisa memiliki perbedaan.
"Seperti contoh ada lebam kita harus sama-sama tahu lebam itu apakah suatu luka atau suatu perubahan pasca-kematian yang lazim terjadi," ujar Ade.
Lebih lanjut Ade juga mengapresiasi dokter dan bidan sebagai perwakilan keluarga dapat bekerja sama saat proses autopsi.
Baca Juga: Kapan Hasil dari Sampel Autopsi Ulang Jasad Brigadir J Selesai Diperiksa? Ini Kata Tim Forensik
Menurut Ade dokter yang dipercaya keluarga sudah pernah menjadi kepaniteraan klinik untuk forensik dan tahu persis bagaimana suatu autopsi dijalankan.
"Jadi kami sangat bersyukur dan kami tunjukkan semoga keluarga dan juga masyarkat tahu kita transparan dan imparsial," ujar Ade.
Ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir J untuk proses autopsi ulang telah berjalan pada Rabu (27/7) lalu.
Setelah pembongkaran makam jenazah dibawa ke RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi untuk diautopsi. RS Sungai Bahar berjarak sekitar 2 Kilometer dari tempat pemakaman Brigadir J.
Baca Juga: Dua Hal yang Bisa Dipastikan Komnas HAM dari Kasus Brigadir J Sejauh Ini!
Pembongkaran makam hingga autopsi ini berjalan selama enam jam yang dimulai pukul 09.00 WIB. Usai autopsi, jenazah Brigadir J dimakamkan dengan upacara kedinasan.
Ada 20 sampel hasil autopsi yang dibawa tim forensik independen dari proses autopsi. Sampel tersebut kini diperiksa di laboratorium patologi dan anatomi RSCM Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.